Di Indonesia, Samsung memang harus rela melepaskan singgasana penguasa pasar ponsel di Indonesia ke tangan Oppo. Namun pabrikan asal Korea Selatan ini masih menguasai pasar ponsel Eropa, utamanya melalui varian ponsel kelas menengahnya.
Perusahaan riset Canalys mengungkapkan Samsung menguasai 40% pangsa pasar Eropa untuk kuartal kedua 2019 ini. Jika dibandingkan tahun lalu, angka ini meningkat 20% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini juga merupakan pencapaian tertinggi Samsung selama lima tahun terakhir di tanah Eropa.Samsung berhasil mengirimkan 18,3 juta unit ponsel untuk pasar Eropa. Varian ponsel Samsung yang paling laris adalah Samsung Galaxy A Series dengan penjualan sebanyak 12 juta unit.
Empat seri Samsung Galaxy A Series yang paling populer adalah Samsung Galaxy A10, Galaxy A20e, Galaxy A40, dan Galaxy A50.
Keberhasilan ini menjadi penting karena Eropa selama ini bukan pasar yang ramah bagi Samsung. "Samsung selalu kehilangan pangsa pasar di Eropa. Namun, tahun ini mereka berhasil merebut kembali pangsa pasar," ungkap Senior Analyst Canalys (Ben Stanton).Stanton mengatakan Samsung berhasil mengambil peluang dari masa Huawei masuk dalam daftar US Entity List.
Kalah di Indonesia, Samsung Dominasi Pasar Ponsel Eropa dengan Seri Menengah
Rendahnya, loyalitas konsumen ponsel kelas low-end dan middle-range atau menengah yang selama ini membayangi Samsumg telah terpatahkan dengan pencapaian ini.Huawei dan Apple justru mengalami penurunan di pasar Eropa dari catatan kuartal kedua (Q2) 2018.
Pengiriman ponsel Huawei merosot 16 persen menjadi hanya 8,5 juta unit di Q2 2019. Apple turun 17 persen menjadi 6,5 juta unit iPhone yang dikirimkan.Di posisi keempat ada Xiaomi yang ikut menunjukkan peningkatan dipasar Eropa dan posisi vendor kelima di pangsa pasar Eropa adalah HMD Global (Nokia) yang juga mengalami penurunan 18 persen dari Q1 2018 sehingga kuartal ini hanya mengirimkan 1,2 juta unit smartphone saja."Xiaomi yang menekankan harga kompetitif di seluruh penjuru Eropa mulai dipercaya konsumen termasuk operator di Eropa," tutur Analyst Canalys Mo Jia.
Dia menyebutkan bahwa operator di Eropa mulai mencari alternatif untuk menjembatani produk Samsung dengan merek lain.
Xiaomi yang baru ini menyatakan sudah menyiapkan ponsel yang mendukung 5G juga dinilai turut mendorong pertumbuhan kerja sama dengan operator di Eropa melihat belum banyak ketersediaan smartphone 5G dipasar.