Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Apa dampak pemindahan ini terhadap layanan telekomunikasi?
Presiden Direktur XL Axiata (XL) Dian Siswarini mengatakan operator seluler memiliki tugas untuk memberikan layanan telekomunikasi kepada setiap orang di mana pun berada.
"Misalnya sekarang kita layani pemerintah di Jakarta, tentu juga kita akan layani ke sana mungkin. Yang harus kita perhatikan adalah infrastrukturnya, infrastruktur apa yang kita harus kita sediakan untuk pemerintah di sana," ujarnya di Gedung XL Axiata.
Sebelum membangun infrastruktur di Ibu Kota Indonesia terbaru ini, XL perlu mendapatkan kepastian kota mana yang akan dipilih oleh pemerintah, sehingga perusahaan dapat mencanangkan ke tahap selanjutnya.
"Kita perlu tahu juga rencana dari pemerintah apa sih yang akan dibangun, supaya nanti bisa selaras. Kalau untuk masalah bisnis sendiri, saya rasa tidak terlalu terganggu, hanya permasalahan penyediaan infrastruktur untuk mendukung pemerintah baru," tutur perempuan berkacamata ini.
Kepastian itu juga untuk menentukan investasi yang bakal dikeluarkan oleh XL dalam membangun infrastruktur di kota terbaru penerus Jakarta tersebut. Namun karena belum diumumkan secara pasti, XL tidak bisa menyebutkan berapa besar investasinya.
Sejauh ini, layanan milik anak induk perusahaan Axiata Group itu sudah menjangkau Kalimantan dengan 4G-nya, termasuk di area perbatasan.
"Kita di sana (Kalimantan) sudah punya 4G yang lumayan di sana udah sampe perbatasan, Kalimantan Tengah juga sudah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Banjarmasin, sudah. Nanti mungkin yang harus dilihat itu kebutuhan industrinya seperti apa. Jadi, kita bisa siapkan dari jauh hari," pungkasnya.