Baru-baru ini, Kaspersky merilis Laporan Keamanan TI B2B terbarunya mengenai cloud dan ditemukan fakta bahwa adopsi cloud di Indonesia tetap berada pada kondisi yang baik.
Dengan responden dari 24 negara dan total 134 perusahaan yang disurvei dari Indonesia, penelitian Kaspersky menemukan bahwa sebanyak 19,4% perusahaan di negara ini telah mulai menggunakan layanan cloud publik.
Selain itu, diketahui juga bahwa sebanyak 32,1% perusahaan berencana untuk mengadopsi jenis layanan cloud dalam kurun waktu 12 bulan yang akan datang.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa 31,3% perusahaan dan UKM telah bermigrasi ke cloud untuk menyimpan informasi sensitif para pelanggan mereka.
Sebagai catatan positif, studi Kaspersky juga menemukan bahwa hampir setengah (47,6%) perusahaan di Indonesia memiliki inisiatif untuk mengambil tindakan preventif demi menghindari kebocoran data dari penggunaan solusi cloud.
Namun, beberapa juga masih merasa kebingungan mengenai cara mengelola keamanannya dengan tepat, terutama karena kekhawatiran akan pelanggaran yang terjadi pada sistem cloud mereka.
Baca Juga: Meski Adopsi Cloud Meningkat, Resiko Ancamannya Juga Masih Besar
Hampir lima dari sepuluh (49,2%) perusahaan lokal mengklaim bahwa mereka memiliki kekhawatiran akan insiden yang dapat mempengaruhi infrastruktur TI mereka dari pihak ketiga, yaitu para penyedia layanan.
Lainnya, sebanyak 12,2% Perusahaan masih belum yakin tentang cara melindungi kebocoran data dari solusi cloud yang mereka gunakan.
Menanggapi hal ini, Dony Koesmandarin selaku Territory Channel Manager for Indonesia, Kaspersky South East Asia, mengatakan “Saya memiliki keyakinan penuh bahwa perusahaan dan UKM di negara ini dapat menemukan pijakan dalam hal meningkatkan keamanan cloud mereka. Sementara beberapa masih tidak tahu harus mulai dari mana, kami Kaspersky hadir di sini untuk membimbing dalam hal membangun pertahanan virtual mereka.
“Solusi dan layanan kami dibuat khusus untuk melindungi perusahaan dari level terkecil hingga terbesar. Keahlian dan rekam jejak kami dalam memerangi ancaman tentunya akan sangat membantu, tambah Dony.
Baca Juga: Kurangnya Kolaborasi Membuat Laju Transformasi Digital Terhambat