Jika mendengar kata Bandeng Juwana, pikiran kita mungkin langsung melayang ke makanan khas Semarang. Pandangan itu memang tidak salah, namun banyak yang tidak mengetahui jika Juwana sebenarnya adalah nama sebuah daerah di Kabupaten Pati. Berkat komposisi air dan tanah tambak yang unik, Juwana dapat menghasilkan bandeng lezat seperti yang kita kenal selama ini. Juwana pun bukan sekadar bandeng. Kawasan ini juga penghasil perikanan tangkap, perikanan budi daya air tawar, dan pengolahan hasil tangkapan.
Jika melihat data ekonomi, Kabupaten Pati memang memiliki kekuatan besar di bidang perikanan dan pertanian. Selain perikanan budi daya tambak, Kabupaten Pati juga memiliki garis pantai 60 km yang memanjang dari Kecamatan Batangan sampai Dukuhseti. Pada tahun 2017, Kabupaten Pati menghasilkan 26.734 ton produk perikanan dengan nilai produksi sampai Rp 324,1 miliar setahun.
Sementara untuk pertanian, Kabupaten Pati memiliki luas lahan 36.563 hektar sawah irigasi dan 22.717 hektar sawah tadah hujan. Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Pati berhasil surplus padi sekitar 350 ribu ton sehingga menjadi salah satu lumbung padi Provinsi Jawa Tengah. Produk andalan Pati lainnya adalah ketela pohon dan jagung, tetapi belakangan juga muncul produk khas seperti Jeruk Pamelo.
Potensi lain kabupaten dengan jumlah penduduk 1,2 juta ini tentu saja di sektor kuliner. Siapa yang tak kenal nasi gandul yang dengan mudah ditemui di seputaran alun-alun Pati dan kini merambah ke berbagai daerah di Jawa. Ada pula Soto Kemiri, mangut kepala ikan, serta sego tewel.
Semua potensi itulah yang akan dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Pati dalam meningkatkan daya saing mereka melalui smart city/regency. Aspek utama yang akan segera diperbaiki PATI adalah membangun platform untuk memasarkan ekosistem bisnis daerah. Salah satu contoh inovasi adalah Go-leh (Gowo Oleh-oleh) yang merupakan aplikasi pemasaran produk UMKM. Melaluinya, wisatawan maupun warga Pati bisa dengan mudah membeli produk khas Pati secara online. Ada banyak produk yang dijual di sini, mulai dari pakaian, kerajinan, sampai kuliner.
Agar inisiatif peningkatan daya saing memiliki pondasi yang kokoh, Pemkab Pati juga akan memperbaiki business process yang ada selama ini. Mereka akan membangun SIPIPA (Sistem Informasi Pelelangan Ikan Pati) yang diharapkan akan membentuk keterbukaan pasar ikan. Sistem penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani juga akan terus diperbaiki. Setelah itu, promosi terhadap produk pertanian dan perikanan juga akan digencarkan melalui semua kanal informasi, baik situs pemerintah sampai media sosial.