Google melakukan pengumuman penting: perubahan algoritme mesin pencariannya pada kategori berita. Google rupanya ingin agar hasil pencarian fokus dan merujuk berita asli.
Untuk melakukan perubahan ini, Google telah bekerja dengan bantuan lebih dari 10 ribu reviewer manusia.
Sebanyak 10 ribu pengulas tenaga manusia dikerahkan Google untuk menemukan algoritme yang tepat dalam mencari sumber asli (sumber berita pertama).
Rencana perubahan ini tentu akan sedikit menyulitkan beberapa pihak, terutama pebisnis. Sebab, perubahan algoritme akan berimbas pada hasil pencarian, padahal teknik SEO (Search Engine Optimization) belum sempurna benar.
Pengumuman ini disampaikan melalui laman blog resmi Google pada Kamis, 12 September 2019.
Rencana perubahan ini dilakukan Google dengan alasan agar mendapatkan laporan berita yang asli dan autentik.
Selain itu, Google juga ingin menyajikan berita dan informasi yang tepat pada pengguna.
Jika sebelumnya Google mengurutkan hasil pencarian berita dari yang terpopuler, tidak setelah adanya perubahan algoritma.
Paska perubahan algoritma mendatang, laporan berita asli akan berada di posisi teratas pencarian baru diikuti oleh beberapa media populer lainnya.
Algoritme tersebut tidak hanya berlaku untuk berita, tetapi juga untuk publikasi ilmiah dan penelitian.
Dengan kata lain, Google akan membuat sebuah algoritme baru untuk mencari sumber yang kerap disadur dalam publikasi, baik jurnal ilmiah ataupun berita.
Dengan algoritme baru ini, secara tidak langsung juga dapat mengurangi tersebarnya berita hoaks dengan cepat.