Find Us On Social Media :

Alasan Huawei Banderol Mate 30 Lebih Murah di China

By Adam Rizal, Rabu, 2 Oktober 2019 | 15:30 WIB

Huawei Mate 30 Pro

Beberapa waktu lalu, Huawei memperkenalkan Mate 30 dan Mate 30 Pro dalam acara peluncuran yang digelar di Munich, Jerman.

Dalam peluncuran tersebut Huawei mengumumkan banderol lini ponsel Mate 30 di kisaran 799 euro (Rp 12 juta) hingga 1.099 euro (Rp 17) juta untuk wilayah Eropa.

Harga tersebut boleh dibilang cukup tinggi, apalagi seri Huawei Mate 30 dirilis tanpa adanya layanan Google yang terpasang di dalam perangkat, seperti Gmail atau Google Play Store.

Saat merilis lini ponsel tersebut di China, harga yang dipatok Huawei ternyata jauh lebh rendah, hingga 40 persen lebih murah dibandingkan di Eropa.

Smartphone Mate 30 dihargai setara Rp 7,9 juta di Negeri Tirau Bambu, sementara Mate 30 Pro dijual mulai Rp 11,7 juta.

Kemudian, Mate 30 Pro versi 5G di China dijual sekitar Rp 13 juta, berbeda jauh dari harga di wilayah Erupa yang mencapai kisaran Rp 18 juta.

Banderol versi teratas, Mate 30 RS Porsche Design, juga berselisih jauh, yakni setara Rp 25 juta di China, berbanding sekitar Rp 32, 8 juta di Eropa.

Serta Mate 30 RS Porsche yang dijual dengan harga 1.823 dollar AS (Rp 25 juta) ketimbang harga di Eropa sebesar 2,316 dollar AS (Rp 32,8 juta) seperti dikutip Huawei Central.

Analis menduga bahwa perbedaan harga ini merupakan strategi Huawei untuk mendongkrak penjualan.

Huawei memang mengklaim telah berhasil menjual lebih dari satu juta unit lini Mate 30 hanya dalam waktu satu jam setelah membuka pemesanan awal.

Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Huawei tetap menjadi vendor yang teratas di pasar smartphone China. Seri ponsel Mate 30 pun diperkirakan bakal terjual lebih dari 20 juta unit hingga akhir tahun 2019.

Konsumen China relatif tidak terlalu bermasalah dengan absennya layanan Google karena sejak awal memang sudah diblokir di sana.