GoPro resmi merilis dua kamera aksi baru yakni Hero 8 dan Hero MAX. Dibanding Hero 7, Hero 8 diklaim lebih ringkas 14 persen.
Resolusi kameranya 12 megapiksel yang didukung dengan kemampuan HDR untuk menghasilkan kualitas gambar lebih baik, termasuk di kondisi minim cahaya.
GoPro Hero 8 dibekali fitur HyperSmooth 2.0 yang berfungsi sebagai stabilitator untuk menghasilkan video yang lebih mulus dan mereduksi suara angin. Selain itu, kamera aksi ini juga mendukung perekaman 4K dan bisa digunakan untuk merekam video slow-motion.
Sementara itu, GoPro Hero MAX memiliki spesifikasi kamera yang lebih tinggi dibanding HERO 8. Ia memiliki dua lensa yang bisa merekam video dengan kualitas 5.6K pada 30 fps.
GoPro Hero MAX juga bisa melakukan perekaman video 360 derajat. Dengan fitur baru MaxSuperView ultra-wide, Hero MAX bisa merekam lebih banyak adegan foto dan video dan bisa melakukan livestream dengan resolusi 1080p.
Pengguna juga bisa menyimpan foto dan video secara otomatis ke cloud secara langsung. GoPro Hero MAX memiliki enam microphone. Selain dua kamera aksi, GoPro juga memperkenalkan tiga kamera modular.
Pertama adalah Display-Mod dengan layar 1,9 inci yang bisa dilipat ke depan dan belakang kamera dan dibanderol 80 dollar AS (Rp 1,1 juta). Kemudian ada Light Mod waterproof dan Media Mod seharga 50 dollar AS (Rp 710.000).
Baik Display Mod dan Light Mod sama-sama bisa dipasang di atas kamera GoPro. HERO 8 dijual seharga 399 dollar AS (Rp 5,6 juta) dan HERO MAX seharga 499 dollar AS (Rp 7 juta).
Untuk penjualannya, HERO 8 Black akan mulai dijual 15 Oktober dan HERO MAX akan mulai dijual 24 Oktober 2019 seperti dirangkum CNBC.
CEO GoPro, Nick Woodman bertekad mengejar profit di paruh kedua setelah pada kuartal II sempat turun 4,7 persen.
Melihat dari harganya, duo GoPro terbaru ini bisa menjadi salah satu cara mewujudkan keinginan Woodman.