Find Us On Social Media :

Jakarta Berada di Urutan Ke-81 dari 102 Kota Pintar di Dunia

By Adam Rizal, Sabtu, 5 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Begini Cara Pantau Kondisi Jakarta Lewat Aplikasi Smart City

Singapura berada di puncak indeks kota pintar alias 'Smart City' yang dikeluarkan IMD. Singapura masuk kota terpintar di dunia pada 2019. Hal ini berdasarkan penilaian dari IMD dan Singapore Universitiy of Technology and Design (SUTD).

Singapura menjadi kota yang memperhatikan sekali 'keinginan' dan 'kebutuhan' dari warganya. Ini merupakan indeks pertama yang dirilis IMD.

10 kota terpintar adalah :

SingapuraZurichOsloJenewaKopenhagenAucklandTaipeiHelsinkiBilbaoDusseldorf

Smart City Index ini merupakan satu-satunya indeks global yang unik berfokus pada bagaimana warga negara merasakan ruang lingkup dan dampak dari upaya untuk membuat kota mereka 'pintar' dengan menyeimbangkan aspek ekonomi dan teknologi dengan dimensi manusiawi.

"Kota pintar menjadi magnet untuk investasi, bakat, dan perdagangan."

"Namun, sebagian besar upaya dan energi yang dihabiskan tampaknya terputus dari aspirasi warga jangka panjang. Tanpa dukungan dan keterlibatan warga, kota-kota pintar mungkin tidak berkelanjutan," kata Bruno Lanvin, Presiden Smart City Observatory IMD di IMD World Competitiveness Center.

Daftar kota pintar di dunia

Di Mana Posisi Jakarta?

Jakarta berada di peringkat 81. Justru, Kota Makassar mampu mengalahkan Jakarta dalam hal smart city index ranking di posisi 80. Overall rating Jakarta dan Makassar sama dengan Mumbai, Medan, Budapest, hingga Sao Paulo.

Dalam penilaiannya, Jakarta dominan di tingkat kemacetan yang masuk dalam area prioritas. Di mana skalanya 68,6% dari 100%. Disusul dengan fasilitas dasar yang masih dalam skala 61,2%. Sementara polusi udara berada di 57,0% dan Korupsi di 51,2%.

Berdasarkan surveinya polusi udara menjadi hal yang cukup dilihat masyarakatnya. Kemudian kemacetan.

Warga sangat tidak setuju ketika menjawab pertanyaan 'Apakah polusi udara bukan sebuah masalah?' dan Apakah Kemacetan Bukan Sebuah Masalah'. Dari kedua jawaban pertanyaan itu hasil survei menunjukkan 'strongly disagree'.