Facebook dan Instagram menghapus puluhan akun dan halaman (pages) di Indonesia yang terkait konten soal Papua Barat.
Facebook telah menghapus 69 akun Facebook, 42 halaman dan 34 akun Instagram yang disebut terlibat dalam pola perilaku tidak otentik dengan fokus Papua Barat.
Alasan Facebook menghapus konten tersebut lantaran pemilik akun terdeteksi memiliki pola perilaku tidak otentik yang terorganisir (coordinated inauthentic behavior/CIB).
"Orang-orang di belakang jaringan ini menggunakan akun palsu untuk mengelola Halaman, menyebarkan konten mereka dan mengarahkan orang ke situs di luar platform," tulis Head of Cybersecurity Policy Nathaniel Gleicher dalam situs resmi Facebook.
Facebook mengatakan orang-orang ini memposting dalam bahasa Inggris dan Indonesia tentang Papua Barat.
Beberapa halaman membahas konten yang mendukung gerakan kemerdekaan, tapi di sisi lain ada halaman yang lain memposting kritik terhadap gerakan kemerdekaan.
Facebook bahkan mengungkap instansi yang menggerakan jaringan ini. Jejaring sosial ini menyebut perusahaan media bernama InsightID.
Insight ID hadir di Facebook dan Instagram dengan 69 akun Facebook, 42 Halaman, dan 34 akun Instagram.
"Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan tautan ke perusahaan media Indonesia InsightID," tulis Facebook.
Facebook juga melaporkan sekitar 41 ribu akun diikuti oleh satu atau lebih Halaman ini dan sekitar 120 ribu akun diikuti setidaknya satu dari akun Instagram ini.
Perusahaan ini juga disebut menghabiskan sekitar US$ 300 ribu atau sekitar Rp4,2 miliar untuk membayar Facebook. Perusahaan membayar dengan menggunakan mata uang rupiah.
Facebook juga memberi contoh dari konten yang dibagikan oleh halaman Facebook ini.