Saat ini, sudah banyak kisah sukses pemanfaatan IoT dalam meningkatkan operasional perusahaan. Implementasinya pun terbilang lintas industri, mulai dari perbankan untuk menyediakan layanan branchless banking sampai perusahaan logistik untuk memantau pergerakan armadanya.
Tak heran jika banyak perusahaan yang kini mulai melirik solusi berbasis IoT. Namun satu hal penting yang perlu diingat, teknologi IoT tidak mengenal skenario “fire and forget”. Solusi IoT membutuhkan pengelolaan yang kontinu untuk menjamin operasional yang berkelanjutan.
Di sisi lain, mengelola perangkat IoT harus dilakukan secara otomatis dan efisien. Pasalnya implementasi IoT seringkali melibatkan perangkat dalam jumlah yang besar dan lokasi yang luas. Jika dilakukan secara manual, biaya operasional yang dikeluarkan bisa jadi lebih besar dibanding manfaat bisnis yang tercapai.
Karena itu, setiap perusahaan perlu memahami faktor-faktor penting dalam pengelolaan perangkat IoT. Berikut adalah empat faktor penting yang harus diperhatikan.
1. Provisioning and Authentication
Yang dimaksud provisioning adalah proses mengimplementasikan sebuah perangkat ke dalam jaringan. Sementara authentication adalah proses yang memastikan sebuah perangkat bisa masuk ke dalam jaringan. Keduanya saling berkaitan karena ketika sebuah perangkat hendak dimasukkan ke dalam jaringan, perangkat tersebut harus memiliki otentifikasi khusus yang memastikan perangkat tersebut asli dan bisa masuk ke jaringan.
Saat perusahaan Anda mengimplementasikan solusi IoT, pastikan proses provisioning dan authentication ini telah dirancang dengan baik. Pasalnya banyak insiden pembobolan jaringan IoT berawal dari proses provisioning dan authentication yang tidak sempurna.
2. Configuration and Control
Salah satu tantangan implementasi IoT adalah bagaimana melakukan konfigurasi terhadap masing-masing perangkat. Biasanya, perangkat IoT dikirim ke titik lokasi dalam kondisi konfigurasi generik. Setelah itu, sistem manajemen IoT di kantor pusat melakukan konfigurasi lebih mendetail secara remote.
Kemampuan melakukan konfigurasi secara remote ini penting karena membuka kemungkinan untuk memperbaiki konfigurasi, menambahkan fitur baru, sampai melakukan reset jika terjadi error yang fatal. Tanpa kemampuan mengontrol secara remote, Anda harus melakukan konfigurasi manual satu per satu yang akan sangat merepotkan.
3. Monitoring and Diagnostic
Tidak ada sistem yang berjalan sempurna tanpa masalah. Karena itu saat implementasi IoT, Anda harus memiliki sistem yang dapat melakukan monitoring dan diagnostic secara kontinu. Selain memastikan sistem berjalan normal, mekanisme monitoring juga dapat memberikan petunjuk awal sebuah masalah.