Facebook Indonesia mengklaim aplikasi jejaring sosialnya berpengaruh besar terhadap perkembangan bisnis usaha kecil-menengah (UKM) di Indonesia.
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan, 89 persen bisnis kecil dan menengah yang awalnya berjalan offline, bisa mengembangkan usahanya menggunakan aplikasi di bawah Facebook.
Hasil tersebut didapat dari survei yang dilakukan Facebook bersama PT PricewaterhouseCoopers Indonesia dan Institute for Development pf Economic and Finance (INDEF).
"Sebesar 50 persen dari jumlah pelaku usaha yang kita survei, mengatakan usaha mereka berawal dari aplikasi di bawah Facebook," jelas Ruben dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019 yang diadakan di Jakarta.
Aplikasi yang dimaksud meliputi WhatsApp, Instagram, dan Messenger. Berkat aplikasi-aplikasi itu, menurut Ruben, banyak pelaku UKM yang bisa mengekspansi bisnisnya bahkan hingga ke luar negeri.
Sebesar 16 persen responden mengaku pernah mendapatkan penjualan dari pasar internasional. Sementara 68 persen responden juga menemukan konsumen-konsumen baru di pasar domestik.
Benjamin Joe, VP Facebook untuk Asia Tenggara memandang bahwa bisnis kecil dan menengah merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
"Kami melihat banyak enterpreneur dari luar Jakarta yang membangun bisnisnya menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp," jelasnya.
Ia menambahkan, upaya Facebook dalam membantu mengembangkan bisnis tidak hanya dengan menyediakan tools berupa aplikasi dan fitur saja.
Facebook juga memiliki beberapa program untuk mereka, salah satunya adalah program Laju Digital.
Program ini sudah berjalan kurang lebih selama satu tahun. Dimulai sejak September 2018, Facebook singgah ke beberapa wilayah dari barat hingga timur Indonesia.
Tujuannya adalah memberikan literasi digital sekaligus pelatihan ketrampilan digital bagi pelaku usaha kecil, komunitas, dan instansi pemerintah.