Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro resmi meluncur di Indonesia. Sebagaimana pendahulunya, banderol yang dipatok terbilang kompetitif di kelasnya.
Redmi Note 8 paling murah dijual dengan harga resmi Rp 2,1 juta untuk model RAM 3 GB/32 GB.
Sementara Redmi Note 8 Pro paling murah dijual Rp 3,1 juta untuk model RAM 6 GB dan 64 GB. Lantas, apakah duo Redmi Note 8 akan sama gaib-nya dengan Redmi Note 7, sebagaimana dikeluhkan Mi Fans Indonesia?
"Kami pastikan stok penjualan awal Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro cukup, melihat Mi Fans yang antusias," jawab Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia, setelah peluncuran Redmi Note 8 series di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Ia mengakui bahwa terkadang, Redmi Note 7 sulit ditemukan karena stok yang terbatas. Sebab, menurutnya, permintaan akan seri Redmi Note sangat tinggi.
"Redmi Note 7 menjadi best seller di Indonesia menurut survei Canalys (kuartal II-2019)," klaimnya.
Agar "gaib-nya" Redmi Note 7 tidak terulang, Xiaomi akan menyediakan lebih dari 20.000 unit Redmi Note 8 Pro pada penjualan awal. Kemudian pada satu bulan pertama penjualan, akan tersedia lebih dari 100.000 unit.
"Kami memiliki manufaktur lokal di Batam dengan mitra kami Satnusa. Kami minta mereka bekerja keras untuk memproduksi sebanyak mungkin," lanjut Tse.
Ia menambahkan, jumlah stok yang tersedia akan semakin meningkat dari bulan ke bulan. Terutama tiga bulan pertama penjualan.
"Kami harap dengan penambahan stok, masalah ini (gaib) perlahan akan hilang," pungkasnya.
Penjualan Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro baru akan dimulai pekan depan. Tepatnya, Redmi Note 8 akan mulai dijual online pada 23 Oktober dan Redmi Note 8 Pro mulai tanggal 29 Oktober.
Ketersediaan offline disebut akan segera menyusul.