Setelah disinyalir mengirimkan data peramban Safari pada perusahaan asal China, Tencent, Apple membantah telah melakukan hal tersebut. Menurut mereka, Apple tak pernah membagikan data pengguna kepada pihak ketiga.
Apple menyebut bahwa fitur Safari Fraudulent Website Warning yang dipermasalahkan oleh publik adalah sebuah fitur keamanan untuk mengecek berbahaya atau tidaknya sebuah website.
Fitur ini dapat mengecek URL halaman yang dibuka dari daftar situs web yang dikenal dan akan menampilkan peringatan jika situs tersebut diketahui berbahaya.
Sebuah situs akan ditandai tidak aman jika terindikasi melakukan tindakan jahat seperti scam atau pishing.
"Apple menyembunyikan informasi tentang halaman yang dikunjungi pengguna saat melakukan pengecekan apakah halaman yang dikunjungi berbahaya atau tidak," tulis Apple. "Halaman situs yang tengah dikunjungi pengguna, tidak pernah dibagikan kepada pihak ketiga," lanjut Apple seperti dikutip CNET.
Apple mengatakan meski halaman URL yang dikunjungi pengguna disembunyikan, alamat IP dari komputer yang bersangkutan tetap dibagikan kepada Tencent.
Namun pengguna yang merasa tak nyaman bisa mematikan layanan tersebut melalui halaman pengaturan di perangkat masing-masing.
Tapi risikonya, situs-situs berbahaya tidak akan difilter. Fraudulent Website Warning diaktifkan secara default di Safari tanpa memberikan notifikasi ke pengguna.
Apple sendiri telah mulai mengintegrasikan fungsi Safe Browsing dari Tencent di peramban Safari untuk pengguna dari China sejak 2017 lalu.
Karena itu, boleh jadi versi sistem operasi sebelum iOS 13 pun sudah mulai meneruskan data ke China.
Fitur keamanan bernama Fraudulent Website Warning ini bekerja dengan cara mengirimkan serta mengumpulkan informasi dari Google Safe Browsing. Belakangan diketahui fitur tersebut juga memberikan informasi kepada Tencent Safe Browsing.
Tencent sendiri adalah perusahaan besar dari China yang bergerak di bidang teknologi. Oleh karena itu, Apple pun menambahkan bahwa fitur ini hanya berdampak bagi pengguna iPhone di wilayah China.