Find Us On Social Media :

Yuk! Pantau Suhu Panas di Jakarta dan Sekitarnya dengan Aplikasi ini

By Adam Rizal, Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:00 WIB

Pantau Suhu Panas di Jakarta dan Wilayah Indonesia dengan Aplikasi ini

Sejak Senin (21/10/2019) suhu di Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas di siang hari, walau ada angin kencang.

Meski suhu dan cuaca bisa dipantau lewat aplikasi cuaca bawaan smartphone, namun seringkali aplikasi "bawaan" ini menyajikan informasi yang bisa dibilang kurang lengkap, terkait kondisi cuaca pada saat itu.

Kini, ada sebuah layanan yang bisa memberikan informasi kondisi cuaca secara lengkap dan interaktif yaitu Ventusky. Ventusky adalah layanan pemantau cuaca yang dibikin oleh perusahaan asal Cekoslovakia.

Aplikasi ini punya satu fitur andalan, yaitu menampilkan angka suhu udara di beberapa wilayah di seluruh dunia secara real-time. Uniknya, tingkat suhu udara di layanan Ventusky bisa dipantau berdasarkan warnanya.

Suhu sekitar 25 derajat misalnya, diwakili dengan warna oranye tua, sementara suhu 40 derajat dilapisi dengan warna merah kecoklatan. Beragam warna ini menghiasi seluruh wilayah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Pada Selasa (22/10/2019) pukul 13.30, suhu udara terpantau berada di suhu 37 derajat celcius dengan warna merah keunguan.

Selain menampilkan suhu udara tadi secara merata, peta pada layanan Ventusky juga dilengkapi dengan sejumlah indikator cuaca, seperti prakiraan hujan, arah dan kecepatan angin, arus ombak, tingkat kelembaban udara, dan lain sebagainya.

Ventusky juga bisa memprediksi kondisi cuaca hingga 7 hari atau satu pekan ke depan. Nah, bagi Anda yang ingin mengecek kondisi cuaca atau suhu udara di daerahnya masing-masing, Anda dapat mengunjungi situs Ventusky dengan mengunjungi tautan berikut.

Selain hadir dengan format website, Ventusky juga tersedia di Play Store dan App Store dan bisa diunduh secara gratis. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan suhu di Jakarta bisa mencapai 35 derajat Celcius.

Menurut BMKG, suhu yang panas itu masih akan terasa hingga hari Minggu mendatang.

"Dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam keterangan tertulisnya.