Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru dilantik Johnny G Plate menyatakan akan menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Ibu kota baru nanti harus smart city, karena itu basis infrastruktur teknologinya harus betul-betul kuat, harus disiapkan," kata Johnny di Kominfo.
Kominfo menjanjikan akan membangun infrastruktur telekomunikasi digital yang baik dan besar untuk mendukung konsep smart city di ibu kota baru di Kalimantan. Johnny menyetujui konsep smart city pada ibu kota baru di Kalimantan Timur karena smart city merupakan basis ibu kota modern.
"Apalagi dilengkapi dengan ibu kota yang hijau atau Forest City," kata Johnny.
Presiden Joko Widodo, menjelang akhir masa jabatannya di periode pertama, pada Agustus lalu menetapkan ibu kota baru Indonesia akan berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegegara.
Kalimantan Timur terpilih sebagai ibu kota baru karena memenuhi sejumlah kriteria kebutuhan kawasan ibu kita yaitu minim risiko bencana, lokasi strategis di tengah Indonesia dan berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, Balikpapan dan Samarinda.
Kalimantan Timur juga memiliki infrastruktur yang lengkap dan tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar.
Startup Hectocorn
Johnny Plate menyatakan keinginannya untuk mencetak startup dengan valuasi lebih dari 100 miliar dollar AS alias hectocorn. Indonesia sendiri saat ini baru memiliki satu startup berstatus decacorn, dan empat startup berstatus unicorn.
"Ini Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn, decacorn dan kalau bisa kita punya startup dengan skala 100 miliar dollar AS (hectocorn)," kata Johnny.
Kendati demikian, Johnny tidak menjelaskan apa langkah kongkrit yang akan dilakukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Ia hanya menegaskan Kementerian Kominfo akan menjadi fasilitator untuk mempercepat akselerasi perusahaan rintisan.
"Nanti kan banyak ahlinya, yang pasti dilakukan adalah kemudahan, peran regulator juga menjadi fasilitator, seperti yang disampaikan untuk mempercepat kesempatan-kesempatan, khususnya di bidang digital sebagai tempat selancarnya para milenial, itu akan jadi perhatian besar," lanjut Johnny.
Menkominfo periode sebelumnya, Rudiantara, juga meminta agar Kementerian Kominfo tetap lebih berperan sebagai fasilitator, ketimbang regulator. Sebab dengan memposisikan diri sebagai fasilitator, Kominfo dan pihak-pihak terkait bisa membuat kebijakan bersama.