Dalam kurang dari setahun, jumlah pelanggan Smartfren melesat angkanya dari 13 jutaan di akhir 2018 hingga saat ini 22 juta. Artinya, ada penambahan hingga sembilan juta pelanggan. Apa rahasianya?
"(Sekarang) mendekati 22 juta pelanggan, makanya tumbuhnya triple digit, bukan double digit lagi," ungkap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim di Jakarta.
Djoko menuturkan pertumbuhan pelanggan di jaringannya mulai terasa sejak tahun 2017, di mana menurut dia pertumbuhannya hampir dua kali lipat dan tahun ini ditargetkan double digit pula.
Pria berkacamata ini memaparkan ada empat kunci sukses terkait melesatnya jumlah pelanggan Smartfren ini, yaitu layanan 4G LTE yang dikatakan terluas dibandingkan dengan operator seluler lainnya.
Kemudian dipadu dengan keberadaan infrastruktur telekomunikasinya terus ditambah. Unsur lainnya berkaitan dengan tarif yang ditawarkan sampai Rp 2.000 per GB. Lalu, paket unlimited yang diklaimnya hanya Smartfren melakukan hal tersebut.
"Promosi kita yang lebih mengarah kepada milenial karena itu pengguna internet tertinggi di Indonesia, di mana ceruk pasar yang besar jumlahnya. Itu yang membuat kita berbeda dengan yang lainnya," tuturnya.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai target sampai akhir tahun 2019, Smartfren membidik total pelanggan hingga 25 juta ke atas.