Find Us On Social Media :

Kerja 4 Hari Seminggu, Produktivitas Karyawan Microsoft Naik 40 Persen

By Adam Rizal, Rabu, 6 November 2019 | 16:30 WIB

kredit: Microsoft.com

Perusahaan Microsoft Jepang telah melaksanakan uji coba terhadap karyawannya dengan menerapkan empat hari kerja dalam seminggu.

Perusahaan raksasa teknologi ini memberikan 2.300 karyawannya akhir pekan tiga hari (Jumat-Minggu) selama sebulan penuh untuk menilai manfaat dari berkurangnya minggu kerja.

Pemotongan jam kerja ini merupakan bagian dari proyek Microsoft untuk mempromosikan budaya seimbang dalam bekerja dan kehidupan individu (work-life balance). Program ini dilaksanakan selama sebulan penuh pada Agustus 2019.

Melansir dari CNBC, penerapan empat hari kerja dalam seminggu ini mampu meningkatkan produktivitas karyawannya.

Microsoft Jepang mencatat adanya kenaikan pada tingkat produktivitas karyawan sebesar 40% setelah mereka melakukan pemotongan jam kerja.

Kenaikan produktivitas tersebut diukur dari angka penjualan per karyawannya. Ternyata angka penjualan per karyawan selama periode program berlangsung (Agustus 2019), naik 39,9% bila dibandingkan dengan periode sebelumnya pada Agustus 2018.

Tidak hanya itu, perusahaan ini juga melihat adanya penurunan biaya operasional selama periode uji coba tersebut.

Penurunan biaya operasional tersebut berasal dari penurunan penggunaan listrik sebesar 23,1% dan penurunan penggunaan kertas sebesar 58,7%.

Terkait hasil eksperimen tersebut, Microsoft Jepang mendapat umpan balik positif dari sebagian besar karyawannya, dengan 92,1% karyawan mengatakan mereka menyukai hari kerja empat hari seminggu.

Mendapat hasil yang positif, Microsoft Jepang mengatakan kalau mereka sekarang sedang berencana untuk menjalankan program serupa di musim dingin ini, bertujuan untuk mendorong kerja yang lebih fleksibel di Jepang.

Sebagai catatan, dampak dari pekerjaan yang berlebihan dirasakan secara akut di Jepang. Negeri sakura ini dikenal memiliki jam kerja terpanjang di dunia.

Menurut sebuah studi pemerintah 2016, hampir seperempat dari perusahaan Jepang mengharuskan karyawannya untuk bekerja lebih dari 80 jam lembur dalam sebulan.

Jepang bahkan telah menciptakan istilahnya sendiri untuk budaya kerja mereka yang ekstrem. Istilah tersebut adalah "karoshi," yang dapat diterjemahkan sebagai "kematian karena kerja keras".