Operator seluler Indosat Ooredoo mencatatkan kinerja positif pada kuartal ketiga (Q3) 2019 ini. Selama 9 bulan terakhir Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp 15,1 triliun.
Menurut pihak Indosat, angka ini meningkat sebesar 14,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 lalu. Pertumbuhan ini dipicu oleh trafik data yang melonjak hingga 71,7 persen.
CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz Al Neama, Indosat saat ini memang tengah berupaya memperluas jaringan 4G miliknya.
Melalui keterangan resminya, Indosat telah mengoperasikan lebih dari 29.000 BTS 4G dengan cakupan populasi 83,5 persen.
"Laporan Kinerja Perusahaan yang kami sampaikan hari ini menunjukkan bahwa kami secara konsisten melaksanakan rencana tiga tahun perusahaan dalam memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Ahmad.
"Indosat Ooredoo juga terus berupaya membangun pertumbuhan basis pelanggan melalui peningkatan pengalaman jaringan," lanjutnya.
Selama 9 bulan terakhir, Indosat sendiri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 18,9 triliun. Angka ini tumbuh 12,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan angka ini, Indosat juga membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 40,7 persen atau sebesar Rp 7,2 triliun.
Margin EBITDA ini tercatat sebesar 38,4 persen. Adapula total belanja modal Indosat sebesar Rp 8,6 triliun selama 9 bulan belakangan.
Tidak hanya itu, Indosat juga mengklaim bahwa rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) sejak Januari 2019 tercatat sebesar Rp 27.800 atau naik sebesar Rp 11.000 dibandingkan tahun 2018.
Sementara itu layanan panggilan suara atau telepon Indosat kini menurun menjadi 33,7 menit per pelanggan atau turun 3,5 persen dari tahun 2018 lalu. Menurut Indosat hal tersebut memang tren yang terjadi di industri telekomunikasi.