Setelah lesu selama tujuh kuartal berturut-turut, pasar smartphone global kini mulai bergairah kembali. Samsung tetap menjadi penguasa pasar smartphone global dengan pangsa pasar 21,8 persen.
Berdasarkan periset pasar IDC, penjualan smartphone di kuartal ketiga (Q3) tahun ini tercatat di angka 358,3 juta unit, meningkat 0,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka tersebut juga meningkat 8,1 persen jika dibandingkan dengan kuartal kedua (Q2) di tahun yang sama.
Menurut IDC, peningkatan ini terjadi karena performa aneka ponsel bikinan China yang kian sukses untuk menarik minat masyarakat asal India untuk membeli ponsel.
Huawei sendiri, yang notabene perusahaan asal China, mencatat pertumbuhan yang paling signifikan dibandingkan vendor lain.
Pangsa pasar Huawei tercatat di angka 18,6 persen, naik 28,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Berdasarkan data IDC, dengan besaran pangsa pasar tersebut, Huawei berhasil mengapalkan sekitar 66,6 juta unit smartphone atau 14,6 juta unit lebih banyak dibandingkan Q3 tahun lalu.
Hal ini bisa dibilang bagus untuk Huawei. Sebab, segala masalah yang menerpa perusahaan didikan Ren Zhengfei itu, seperti pemblokiran oleh AS, agaknya tak melumpuhkan bisnis Huawei.
Terlepas dari Huawei, jika dilihat deretan lima besar merek smartphone global, Samsung sendiri masih bertengger di posisi teratas dengan market share sebesar 21,8 persen dan penjualan smartphone 78,2 juta unit.
Meski tidak sebesar Huawei, Samsung mampu meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 8,3 persen, atau bisa dibilang berhasil menjual 6 juta unit smartphone lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini tak terlepas dari Samsung yang terus menggelontorkan seri Galaxy A terbarunya, juga kehadiran dari seri flagship teranyar Galaxy Note 10, sebagaimana dirangkum IDC.com.
Di bawah Samsung dan Huawei, ada Apple, Xiaomi, dan Oppo dengan masing-masing pangsa pasar 13 persen, 9,1 persen, dan 8,7 persen.