Statistik terakhir menunjukkan bahwa dari Januari hingga September 2019, Kaspersky telah memblokir sebanyak 632.451 upaya serangan seluler di Indonesia. Jumlah ini sekaligus menjadikan Indonesia dengan jumlah ancaman Android yang paling banyak terdeteksi di Asia Tenggara. Perusahaan keamanan siber global Kaspersky juga menemukan bahwa sebanyak 29,07% pengguna Android Indonesia telah diamankan dari malware mobile selama periode yang sama.Kaspersky juga menemukan 106 paket instalasi untuk Trojan mobile banking di Indonesia dari sembilan bulan pertama tahun ini. Ini menempatkan Indonesia di antara tiga negara teratas dengan jumlah Trojan perbankan terblokir yang termasuk Thailand (329) dan Malaysia (215). Dalam hal jumlah paket instalasi untuk Trojan ransomware seluler yang diblokir oleh Kaspersky, Indonesia memiliki jumlah tertinggi (161 paket) dan ini meningkat secara signifikan dibandingkan dengan hanya sebanyak 96 tahun lalu.“Diketahui bahwa sebanyak setengah (53%) dari populasi di Indonesia adalah pengguna internet mobile. Bahkan jumlah pengguna internet di negara kepulauan ini setara dengan 6,5% pengguna internet di Asia. Ini menjadikan negara Indonesia sebagai target yang menarik dan menggiurkan bagi para pelaku peretasan yang menargetkan pengguna seluler,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.Untuk melindungi diri dari ancaman tersebut memang dibutuhkan perhatian khusus. Jangan anggap sepel tindakan-tindakan pencegahan karena hal ini bisa menyelamatkan data dari kerusakan ataupun pencurian. Untuk itu, Kaspersky menyarankan beberapa langkah berikut untuk mengenali dan menghindari malware Android:● Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play. Walalupun belum sepenuhnya memberikan jaminan keamanan penuh, tetapi risiko untuk menemukan Trojan akan jauh lebih rendah. Aplikasi dari pasar pihak ketiga adalah tempat persis para peretas membuat aplikasi mereka yang penuh dengan malware.
● Blokir instalasi perangkat lunak dari sumber pihak ketiga. Ini menghilangkan ancaman yang diunduh secara acak dengan upaya meniru pembaruan sistem dan sejenisnya. Bukalah pengaturan Android Anda, kemudian pilih Keamanan dan hapus centang / nonaktifkan kotak "Sumber Tidak Dikenal" (Unknown Sources).
● Pasang pembaruan sistem dan aplikasi.Upaya ini mampu memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan siber
● Berpikir keras sebelum mengklik tautan yang mencurigakan dalam email atau pesan teks.
● Perhatikan izin yang diminta oleh aplikasi selama melakukan instalasi. Pikirkan apakah izin yang tertera cocok dengan tujuan aplikasi. Memberi izin yang salah dapat mengirim data sensitif Anda kepada pihak ketiga.
● Waspada terhadap uji coba antivirus gratis.Ini bisa jadi merupakan malware samaran yang dapat menyerang perangkat seluler Anda. Perangkat lunak keamanan Android yang terjangkau tersedia dari vendor tepercaya dan secara efektif melakukan pekerjaan memblokir aplikasi berbahaya.