Pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) jadi salah satu penyokong strategi ekosistem ekonomi digital, dalam menghadapi kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0. Jika tidak disiapkan, kita akan kekurangan digital talent di masa depan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan Indonesia akan mengalami kekurangan 9 juta digital talent pada 2030.
"Di 2030-2035 Indonesia setidaknya memerlukan 113 juta digital talent. Kita cuma bisa menghasilkan 104 juta digital talent, ada kekurangan 9 juta digital talent di situ," kata Johnny di acara Konvensi Nasional Pos dan Informatika: Kolaborasi Pemerintah dan Industri dalam Mendukung Ekonomi Digital, di Crowne Plaza, Jakarta.
Disebutkan Johnny, jika tidak dipersiapkan dari sekarang, akan terjadi migrasi digital talent dari luar negeri ke dalam negeri untuk mengisi kebutuhan nasional.
"Saat itu jangan kita protes nanti kalau kita tidak menyiapkan dari sekarang. Yang kita butuhkan tidak saja jumlahnya, tapi kualifikasinya," sebutnnya.
Kementerian Kominfo berupaya memastikan ketersediaan SDM yang andal sebagai digital talent melalui berbagai program seperti digital talent scholarship, digital talent academy, dan lainnya.
Upaya ini menurutnya sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan industri-industri yang menghasilkan substitusi impor, dalma hal ini, impor SDM untuk mendukung ekosistem ekonomi digital Indonesia.
"Dalam kaitannya dengan bidang informatika, yang subtitusi impor itu salah satunya adalah digital talent kita. Jangan lagi digantikan (digital talent asing), yang ada di dalam negeri," kata Johnny.
Sebelumnya, Johnnya mengatakan ada empat hal strategis yang mendukung ekonomi digital Indonesia, yaitu Pembangunan dan pemerataan infrastruktur telekomunikasi, penataan frekuensi, deregulasi, dan pengembangan kapasitas SDM.
Dengan empat hal tersebut, diharapkan infrastruktur yang disediakan, dengan platform-platform yang ada, memunculkan aplikasi-aplikasi tidak hanya dari para inovator luar negeri, tetapi juga dalam negeri.
"Ini bertujuan untuk mendekatkan para petani, nelayan, peternak, UMKM dengan marketplace-nya. Kita harapkan juga marketplace kita diisi untuk memasarkan produk-produk hasil dalam negeri. Yang utama jangan sampai pasar Indonesia melalui pasar digitalnya diisi oleh produk UMKM bangsa lain," tegasnya.