Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengingatkan pentingnya pembekalan kompetensi digital bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia lantaran ancaman robotisasi di masa depan.
"Jika SDM kita tidak dibekali dengan kompetensi digital, maka akan digerus dan terganti oleh teknologi robotisasi berbasis data yang diolah oleh mechine learning dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan," ungkapnya dalam acara Digital Construction Day 2019 yang diselenggarakan PT PP (Persero) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Dia menjelaskan bahwa saat ini dunia berada di tengah era revolusi industri ke-4.
"Meningkatnya konektivitas, interaksi dan juga hampir tidak ada batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi," bebernya.
Di Indonesia, pemerintah sudah mencanangkan Making Indonesia 4.0. sebagai sebuah roadmap. Dikatakan, roadmap itu terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam rangka memasuki era revolusi industri ke-4 tersebut.
Bambang menyebut, teknologi utama yang menopang pembangunan sistem revolusi industri 4.0 antara lain internet of things, artificial intelligence, human machine interface, teknologi robotika dan sensor, serta 3D printing.
Teknologi digital tidak hanya mengubah pasar dan perekonomian. "Kalau kita mengutip salah satu pemain besar dalam industri digital, yaitu Jack Ma, perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat secara cepat pula," urainya.
Dengan begitu, teknologi tidak bisa dilihat dari segi manfaatnya saja. Melainkan penting juga untuk memahami tantangan yang akan dihadapi serta bagaimana bisa bekerja sama untuk menjawab tantangan tersebut.
"Era saat ini perlu dipahami bukan sekadar transformasi teknologi saja. Tapi juga terdapat tiga hal penting yang harus bertransformasi yaitu SDM, faktor regulasi, dan teknologinya sendiri," tandasnya.
Dari ketiga hal tersebut, ia menilai, mau tidak mau faktor SDM menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan revolusi industri ke-4. Tanpa SDM mumpuni, dia menegaskan, mustahil mencapai transformasi tersebut.
"Hampir seluruh negara maju saat ini berlomba-lomba mendorong kualitas SDM agar bisa berkiprah lebih aktif," paparnya.