Find Us On Social Media :

Red Hat Process Automation Permudah Pengambilan Keputusan Bisnis

By Liana Threestayanti, Senin, 2 Desember 2019 | 17:00 WIB

 

Red Hat Process Automation versi terbaru  dibekali kemampuan predictive modelling berbasis Artificial Intelligence (AI) terapan dan arsitektur micro-frontend yang akan memudahkan pengembangan aplikasi bisnis cloud-native.

Dengan bekal applied AI di dalamnya, Red Hat Process Automation memungkinkan pelanggan memasukkan predictive analytics ke dalam aplikasi decision management sehingga terciptalah satu sistem cerdas dan terotomatisasi untuk menfasirkan dan menanggapi perubahan dinamika di pasar dengan lebih baik.

Model prediktif dihadirkan dalam bahasa Predictive Model Markup Language (PMML) sehingga dapat diimpor dan dieksekusi oleh pelanggan dengan mudah. PMML sendiri merupakan bahasa berstandar industri yang digunakan untuk mengintegrasikan dan melakukan pertukaran informasi antara platform machine learning—di mana model prediktif dibuat dan dilatih—dengan aplikasi decision management. Model prediktif digunakan aplikasi decision management untuk mengotomatisasi rules dalam menghasilkan business outcome tertentu.

Dengan memasukkan kemampuan prediktif dalam Decision Model and Notation (DMN), pengguna tidak hanya dapat menganalisis dan melakukan sesuatu terhadap data secara otomatis, tetapi pengguna juga memperoleh visibilitas yang lebih besar tentang bagaimana sistem otomatis dapat mencapai kesimpulan yang diberikan.

Red Hat Process Automation terbaru ini juga mengusung arsitektur micro-frontend yang akan mempermudah pengembangan aplikasi yang sepenuhnya memanfaatkan infrastruktur cloud (cloud-native).

Basis kode frontend yang saat ini dipakai bersifat monolitik sehingga tidak memungkinkan organisasi memanfaatkan pendekatan yang lebih modular dan ringan, seperti microservices berbasis container. Padahal pendekatan jenis ini digunakan dan cocok untuk mengembangkan aplikasi yang bersifat cloud-native.

Seperti halnya konsep modularisasi, dengan komponen app builder Red Hat Process Automation yang sudah diperbarui, pelanggan kini dapat menguraikan antarmuka di sisi klien untuk aplikasi berbasis proses dan keputusan menggunakan pendekatan arsitektur micro-frontend.

Micro-frontend ini dapat dikelola secara independen dan memungkinkan skalabilitas, kelincahan, dan kontrol terhadap keseluruhan aplikasi.

Selain itu, ada pula peningkatan-peningkatan lain pada solusi otomatisasi proses ini yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna dan memperkuat toolbox para developer di lingkungan bisnis. Red Hat Process Automation menyediakan tool yang sesuai kebutuhan dan keahlian developer maupun analis bisnis karena peran analis bisnis yang kian besar dan penting dalam mengembangkan aplikasi, terutama aplikasi untuk mengotomatisasi proses dan keputusan bisnis.

Rilis terbaru dari Red Hat Process Automation juga menghadirkan perbaikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan, di antaranya adalah operasi otomatis melalui L2 OpenShift Operator. Operator level dua menyederhanakan penyebaran dan pengelolaan Red Hat Process Automation pada Red Hat OpenShift Container Platform dengan menyediakan kemampuan pengelolaan lifecycle secara otomatis  untuk pemasangan (instalasi), pembaruan minor dan patching keamanan.

Red Hat Process Automation versi terbaru ini juga menawarkan peningkatan visibilitas proses. Kemampuan baru, seperti heat maps, akan memudahkan pengguna dalam memvisualisasikan jalur proses yang biasa digunakan dan bottleneck yang terjadi.

Mike Piech, Vice President & General Manager, Middleware, Red Hat, mengatakan, “Kepercayaan adalah hal mendasar dalam cara menjalankan bisnis saat ini. Ketika makin banyak sistem terotomatiasi melakukan operasi yang bersifat customer-facing, visibilitas terhadap bagaimana dan mengapa sistem-sistem ini membuat keputusan akan menjadi semakin penting dari sebelum ini.”

Red Hat Process Automation memungkinkan pelanggan memadukan model prediktif dan model keputusan berdasarkan standar-standar industri untuk meningkatkan efisiensi, kelincahan dan kecerdasan  melalui aplikasi-aplikasi yang bersifat process-centric. “Red Hat Process Automation juga memungkinkan tercapainya transparansi yang lebih baik bagi (terwujudnya) AI yang lebih explainable,” Mike Piech menambahkan.

Rilis terbaru Red Hat Process Automation ini telah tersedia dan pelanggan bisa mendapatkannya di Red Hat Customer Portal.