WhatsApp telah meluncurkan WhatsApp Business pada 2018 yang bertujuan membantu sekitar lima juta pengguna pelaku bisnis kecil dan menengah di dunia.
Anehnya, pengguna harus mengunduh WhatsApp Business secara terpisah dengan aplikasi WhatsApp yang biasa digunakan sehari-hari, yang berarti memori penyimpanan harus disiapkan.
Direktur Komunikasi APAC WhatsApp Sravanthi Dev mengatakan obrolan menggabungkan kedua layanan WhatsApp dan WhatsApp Business telah menjadi obrolan semua pihak. Namun, mereka tetap memilih untuk memisahkan keduanya.
"Kita sudah membicarakan soal ini secara internal. Tapi feedback yang kita dapatkan dari pelaku bisnis, mereka lebih prefer untuk melakukan kegiatan bisnis dan personalnya secara terpisah," kata Dev.
Pelaku bisnis di WhatsApp Business hanya menggunakan aplikasi tersebut untuk terhubung dengan pelanggannya saja, bukan untuk hubungan personal.
"Seperti yang kita tahu, pengguna memakai WhatsApp di kehidupan personalnya, untuk percakapan yang privat seperti keluarga dan teman," kata Dev.
"Sedangkan di WhatsApp Business mereka menggunakannya untuk reach out dengan pelanggan, setelah transaksi lalu percakapan itu biasanya selesai," ujarnya melanjutkan.
Dari pertimbangan itulah, WhatsApp memilih untuk tetap memisahkan kedua layanan yang dinilai memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing.
Bicara mengenai perkembangan fitur dari WhatsApp Business, Dev mengatakan bahwa pihaknya terbuka dengan masukan para pengguna untuk mempermudah kegiatan jual-beli mereka.
"Kami sangat terbuka untuk saran dan kemungkinan-kemungkinan lain untuk fitur di platform WhatsApp Business ini," ujar dia.