Sebagai perusahaan ekosistem smart city Indonesia, Qlue, menutup tahun 2019 dengan pertumbuhan bisnis di atas 50% dibandingkan tahun 2018. Pencapaian positif Qlue didorong oleh tiga faktor, yaitu fokus pengembangan produk solusi smart city, ekspansi bisnis di dalam dan luar negeri, dan kolaborasi dengan mitra bisnis yang memiliki kesamaan visi dan misi.
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan strategi Qlue di 2019 ini dengan mengembangkan solusi smart city berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce membawa perkembangan positif bagi perusahaan. Qlue menjadi market leader yang menawarkan solusi komprehensif di industri smart city . “Qlue mencatat pertumbuhan bisnis yang luar biasa dengan meningkatnya pendapatan perusahaan di atas 50% dengan jumlah klien yang meningkat 89% menjadi 85 klien yang terdiri dari instansi pemerintah dan swasta. Pencapaian ini hasil dari setiap QlueWarga yang telah bekerja dengan sepenuh hati dan terus berinovasi sehingga membawa dampak luar biasa di 2019 ini,” kata Rama Raditya. Rama Raditya menambahkan, dampak sosial yang diciptakan oleh Qlue sepanjang tahun 2019 membuat Qlue meraih berbagai apresiasi dari berbagai asosiasi atau instansi di dalam dan luar negeri.
Dimulai dari keberhasilan Qlue meraih Best M - Government Service Awards di The World Government Summit 2019, Startup of The Year 2019 dari Jumpstart Magazine Hong Kong, Indonesia Best IoT Startup 2019 dari ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019, hingga The Innovator Awards 2019 dari Majalah Forbes Indonesia.
Selain itu Qlue juga mendapatkan dukungan dari berbagai badan dan asosiasi baik dari luar maupun dalam negeri seperti GSMA, Microsoft, NVIDIA, Facebook, hingga Gojek.
“Dukungan dari khalayak internasional semakin memantapkan kami untuk terus berekspansi di luar negeri. Berbagai apresiasi tersebut telah menjadi inspirasi dan penyemangat kami untuk terus mengembangkan bisnis dan teknologi Qlue di masa mendatang,” kata Rama.