Find Us On Social Media :

Prioritas Utama Huawei di 2020: Mencoba Bertahan di Masa Sulit

By Wisnu Nugroho, Kamis, 2 Januari 2020 | 08:05 WIB

Huawei di MWC Shanghai 2019

Huawei Technologies mulai merasakan dampak pemblokiran Pemerintah AS terhadap produk mereka. Hal ini terlihat dari total pendapatan Huawei di tahun 2019 yang berada di angka 850 miliar Yuan atau sekitar US$121 miliar.

Pendapatan ini memang naik 18% dibanding tahun 2018. Namun angka ini di bawah prediksi awal tahun 2019 (ketika pemblokiran belum terjadi) sebesar US$125 miliar.

Karena itulah di pesan akhir tahunnya, chairman Huawei Technologies, Eric Xu, menyebut tahun 2020 ini akan menjadi tahun sulit bagi perusahaan teknologi terbesar keenam China tersebut. “Jadi prioritas utama Huawei saat ini adalah mencoba bertahan,” ungkap Eric Xu.

Meski dalam posisi tertekan, performa Huawei di tahun 2019 sebenarnya tidak terlalu buruk. Contohnya di segmen smartphone, yang mencatat angka penjualan 240 juta unit sepanjang tahun 2019. Sebagai perbandingan, Apple diprediksi menjual 185-190 juta unit. Dengan kata lain, Huawei saat ini adalah produsen smartphone terbesar kedua di dunia, dan hanya kalah dari Samsung.

Sedangkan di segmen jaringan, Huawei memiliki modal bagus karena memiliki keunggulan produk dan teknologi untuk perangkat 5G. Hal ini tercermin dari penilaian Global Data pada Juni 2019 kemarin, yang menempatkan perangkat 5G Huawei di posisi teratas dalam setiap kategori.

Perangkat 5G Huawei juga telah digunakan berbagai negara seperti Swiss, Korea Selatan, dan Finlandia.

Assesment GlobalData menyimpulkan, perangkat Huawei menempati posisi tertinggi di tiap kategori, mengalahkan pesaing mereka seperti Ericsson atau Nokia

Antisipasi 2020

Akan tetapi, langkah Huawei di tahun 2020 diperkirakan tidak akan mudah. Hal ini karena Pemerintah AS belum akan mencabut pemblokiran perangkat Huawei dalam waktu dekat.

Karena itulah, beberapa langkah antisipasi telah dilakukan. Salah satunya mengembangkan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS) yang diharapkan dapat menyaingi Google Play Store milik Google. “Membangun ekosistem ini penting agar kita tetap bisa memasarkan smartphone Huawei di pasar global,” ungkap Eric Xu.

Huawei sendiri baru saja merilis HMS 4.0 versi beta yang mengalami beberapa penambahan fitur. Contohnya in-apps payment, application security, sampai advertising services. Huawei juga aktif mendekati developer aplikasi populer agar mau memodifikasi aplikasinya untuk ekosistem HMS.