Find Us On Social Media :

Facebook Akui Donald Trump Menang Jadi Presiden AS Berkat Layanannya

By Adam Rizal, Minggu, 12 Januari 2020 | 15:30 WIB

Presiden AS Donald Trump

Sepertinya kita semua sudah sadar kalau saat ini media sosial alias medsos punya perang yang besar dalam dunia politik. Proses kampanye, penggiringan opini, sampai penyebaran black campaign sering terjadi di berbagai medsos.

Dengan jumlah pengguna yang sangat banyak, penyebaran informasi politik di medsos dianggap sangat efektif. Salah satu medsos yang sampai saat ini masih sering jadi media debat politik adalah Facebook.

Bahkan, Facebook sempat dianggap punya peran penting atas kemenangan Donald Trump di pemilu presiden AS tahun 2016 lalu. Menariknya, baru-baru ini pihak Facebook mengakui kalau layanan mereka memang jadi faktor penting dalam kemenangan Trump.

Dilansir dari CNN Business, VP Facebook Andrew Bosworth mengakui hal ini. Tahun 2016 lalu Trump dan tim kampanyenya memang genjar menyebar iklan politik di Facebook.

Saat itu berbagai informasi seputar Trump, program kerja, sampai black campaign untuk lawannya tersebar di Facebook. Cara ini terbukti efektif. Kita bisa lihat dia sudah menjabat sampai sekarang.

"Jadi, apakah Facebook bertanggung jawab atas terpilihnya Donald Trump? Saya pikir jawabannya adalah iya," kata Bosworth di akun Facebook pribadinya.

Melihat efektifitas ini, Bosworth merasa kalau tahun ini Facebook juga akan bisa 'membantu' Trump memenangkan pilpres untuk yang kedua kalinya. Bosworth menyebut Trump, dan timnya, sudah menjalanjkan kampanye iklan digital terbaik yang pernah ia lihat selama ini.

Bosworth menjabarkan kalau cara yang Trump gunakan sangat cerdik. Ia tidak menyebarkan berita bohong atau sebagainya. Trump cuma berhasil dengan kreatif melihat sisi lemah dari beragam lapisan masyarakat yang ada.

Trump juga berhasil menggunakan pilihan kata yang tajam disertai dengan data terpercaya. Dengan strategi seperti ini, bukan tidak mungkin kalau Trump kembali memenangkan pilpres AS tahun ini.

Walaupun punya peran yang positif, tapi Bosworth juga mengakui adanya dampak sosial dari kampanye di medsos seperti ini. Yang paling jelas terlihat adalah polarisasi atau terbelahnya masyarakat menjadi dua kubu yang berseberangan.

Di Indonesia sendiri kampanye lewat medsos juga masih jadi cara yang paling disukai. Dalam beberapa tahun terakhir ini medsos selalu berhasil jadi ruang debat para pendukung calon kepala daerah maupun kepala negara.

Dampak sosial seperti yang disebutkan oleh Bosworth juga terjadi dan bisa dirasakan sampai saat ini.