Find Us On Social Media :

Jaga Tradisi, CEO Twitter Pastikan Fitur "Edit Tweet" Tak Bakal Ada

By Adam Rizal, Jumat, 17 Januari 2020 | 09:00 WIB

Jack Dorsey (Pendiri dan CEO Twitter)

Salah satu fitur yang banyak dinanti oleh pengguna Twitter adalah tombol "edit tweet" untuk menyunting kicauan jika ada kesalahan.

Namun, meski para pengguna terus meminta, Twitter tampaknya tidak akan mengabulkan keinginan pengguna untuk membuat tombol tersebut.

Dalam sebuah sesi tanya jawab bersama Wired, CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan dengan tegas bahwa fitur tersebut tidak akan ada.

"Jawabannya adalah tidak," ungkap Dorsey.

Dalam sesi tersebut, Dorsey juga mengatakan bahwa bahwa mekanisme Twitter sejatinya bermula dari layanan SMS dan fitur edit akan merusak fungsi ini. Ia juga berpendapat bahwa tombol edit juga dapat digunakan untuk menyesatkan orang dengan menyebarkan informasi yang salah.

"Kami berawal dari platform layanan SMS. Dan yang seperti kita tahu, ketika pesan SMS telah terkirim, Anda tidak dapat berbuat apa-apa akan hal itu. Kami ingin mempertahankan tradisi itu," jelas Dorsey.

Kendati demikian sebelum mengambil keputusan tersebut, Dorsey juga tak menampik bahwa keberadaan tombol tersebut juga memiliki sisi positif. Menurut Dorsey, tombol edit tweet dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan pengetikan, atau mengubah link yang rusak.

Namun dengan segala pertimbangan, Ia memutuskan untuk tidak membuat tombol tersebut. "Jadi ini semua ini telah dipertimbangkan. Tapi mungkin kami tidak akan pernah membuatnya," terang Jack seperti dikutip The Verge.

Sebelumnya, Kayvon Beykpour, Product Lead Twitter, sempat mengatakan bahwa pihak Twitter memang mempertimbangkan keberadaan fitur edit tweet tersebut. Namun hal tersebut bukanlah sebuah prioritas dan tidak akan hadir dalam waktu dekat.

"Sejujurnya, tombol edit tweet adalah salah satu fitur yang harus kita buat, tapi tidak dalam waktu dekat dan bukanlah prioritas," Kayvon Beykpour.

Keberadaan fitur ini memang kerap diperbincangkan oleh pengguna Twitter. Bahkan selebriti sekelas Kim Kardashian pun telah berulang kali menyerukan agar fitur ini dihadirkan Twitter.

Twitter sendiri memulai debut pertamanya pada tahun 2006 silam dan saat ini menjadi salah satu platform media sosial yang diminati oleh masyarakat.