Find Us On Social Media :

Ardya Dipta Nandaviri, dari Robot menjadi Data Scientist Gojek

By Wisnu Nugroho, Kamis, 23 Januari 2020 | 12:35 WIB

Ardya Dipta Nandaviri, Senior Data Scientist Gojek

Karena fungsinya yang krusial, data science di Gojek dituntut memiliki kemampuan yang end-to-end. Selain kemampuan di bidang statistik, machine learning, dan computer science, data scientist di Gojek juga harus memahami sisi bisnis. Termasuk, bagaimana mendefinisikan problem bisnis menjadi problem data science

Namun Dipta menegaskan, peran data scientist ini berbeda di tiap perusahaan. “Setahu saya, di beberapa perusahaan lain, data scientist-nya sangat fokus ke riset yang mendalam, sehingga pemahaman bisnisnya kurang dibutuhkan,” tambah Dipta

Apapun fungsinya, seorang data scientist harus menguasai software seputar data. Seperti diungkap Dipta, salah satu software utama yang harus dikuasai adalah bahasa pemrograman Python. “Karena Phyton dapat digunakan di belahan dunia manapun dan memiliki koleksi library yang sudah sangat umum dan open source,” ungkap Dipta menjelaskan. Selain Python, alternatif bahasa pemrograman lain adalah R.

Selain Python dan R, Dipta menyarankan pembelajaran software data visualization libraries (seperti Matplotlib, plotly atau seaborn untuk Python, ggplot untuk R), machine learning libraries (scikit-learn, tensorflow, xgboost untuk Python), serta dashboard software (Tableau dan Metabase).

Suasana kerja tim data scientist Gojek

Jika Anda tertarik menjadi data scientist, Dipta memiliki rekomendasi beberapa kursus online yang sebagian besar bisa diakses secara gratis. “Machine Learning oleh Andrew Ng di Coursera menurut saya online course terbaik saat ini untuk memahami machine learning secara mendalam,” ungkap Dipta. Sedangkan untuk mempelajari probabilitas dan statistik, Dipta menunjuk Statistics and Probability (Khan Academy) dan Harvard Stats 110 (Youtube).

Dipta sendiri memiliki komitmen pribadi untuk mencetak lebih banyak data scientist di Indonesia. Itulah mengapa ia, bersama data scientist dari Traveloka dan Tokopedia, bergabung menjadi pengajar di Bangkit, sebuah program pelatihan data scientist yang diinisiasi Google. 

“Saya tertarik menjadi pengajar di Bangkit karena masih banyak orang-orang berpotensi di luar sana yang bisa dibantu, dan saya ingin membantu mereka,” ungkap pria ramah ini. “Di sisi lain, mengajar berarti membantu saya untuk belajar juga, karena dengan mengajar itu akan semakin memperkuat pemahaman kita terhadap sesuatu,” tambah pria yang hobi scuba diving ini.  

“Kita tidak pernah tahu kapan ilmu yang kita sampaikan bisa memberikan manfaat dan mungkin mengubah hidup orang lain. Dan saat itu terjadi, semoga menjadi amal jariyah,” tutup Dipta.