Perusahaan e-commerce terbesar Indonesia, Tokopedia, bakal memasuki tahap akhir penggalangan dana sebesar USD1,5 miliar atau sekitar Rp 20,4 triliun.
Jika kabar itu benar, valuasi Tokopedia diprediksi mencapai US$ 8 miliar-US$9 miliar atau mendekati status decacorn.
Sebagai informasi, decacorn adalah istilah bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Di Indonesia, baru Gojek yang berstatus decacorn.
Mengutip dari Financial Times, perusahaan raksasa seperti Temasek, Alibaba, dan SoftBank diperkirakan terlibat dalam pengucuran dana kali ini. Perusahaan investasi asal Singapura, Tamasek, dikabarkan memimpin pendanaan dengan menanamkan modal US$ 500 juta.
Sedangkan investor terdahulu yakni SoftBank dan Alibaba disebut-sebut akan berpartisipasi dalam pendanaan itu, supaya sahamnya tidak terdilusi. Salah seorang eksekutif yang memahami pasar Indonesia mengatakan, beberapa investor mengantisipasi konsolidasi di sektor e-commerce Tanah Air dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini merupakan upaya menghadapi potensi masuknya Amazon.
"Semua pemain berbicara satu sama lain sepanjang waktu," kata dia dikutip dari Financial Times, kemarin (22/1).
Sedangkan Presiden Tokopedia Patrick Cao mengatakan, optimistis investasi akan memperkuat posisi perusahaan.
"Kami menggunakan modal dan penggalangan dana untuk menemukan mitra yang tepat dan mempercepat strategi bisnis kami," katanya.
Kabarnya, putaran penggalangan dana itu menjadi yang terakhir sebelum Tokopedia melakukan penawaran saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) dengan skema dual listing. Unicorn Tanah Air itu berencana IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa di Amerika Serikat (AS) dalam tiga tahun ke depan.
"Saya pikir (bursa AS) memiliki kedalaman paling dalam terkait likuiditas, keahlian di bidang teknologi serta penelitian," kata Patrick di sela-sela acara Nikkei Forum Innovative Asia dikutip dari Nikkei Asian Review, akhir pekan lalu (17/1).
Patrick menjelaskan, menurunnya kinerja keuangan WeWork tidak berpengaruh terhadap Tokopedia. Sebagai informasi, WeWork juga mendapat pendanaan dari SoftBank, sementara SoftBank adalah investor penting di Tokopedia.
"Banyak hal yang telah dibicarakan oleh pers mengenai keuntungan, kami telah menerapkan, sebenarnya, dari awal tahun lalu,” kata Patrick. Nikkei Asian Review mencatat, Tokopedia sempat menargetkan bisa mencapai titik impas (break even point/BEP) pada 2021.
Katadata.co.id sempat menghubungi Tokopedia perihal rencana IPO pada 2023. VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyatakan, perusahaanya pasti melantai di bursa saham. Dengan begitu, masyarakat berkesempatan memiliki saham Tokopedia.
“Persiapan untuk melantai di bursa saham ini sudah kami petakan, rencanakan dan siapkan dari jauh hari,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (20/1). Namun, dia enggan berkomentar perihal penggalangan dana.