Daya saing digital Indonesia masih rendah. Berdasarkan East Ventures Digital Competitiveness Index 2020, indeks daya saing digital Indonesia masih berada di angka 27,9 (dengan skala 0-100). Dan 6 dari 10 provinsi dengan indeks digital tertinggi berada di Pulau Jawa.
Indonesia memiliki skor daya saing tinggi pada aspek penggunaan teknologi komunikasi dan informasi (TIK). Artinya, tingkat adopsi teknologi di negeri ini terbilang tinggi, terutama dalam hal kepemilikan ponsel pintar dan penggunaan internet. Skor tinggi juga diraih Indonesia pada aspek infrastruktur karena ketersediaan jaringan data seluler yang kian merata di seluruh tanah air.
Namun di sisi aspek sumber daya manusia dan kewirausahaan, Indonesia membukukan skor yang rendah. Hal tersebut merepresentasikan langkanya pasokan talenta digital dan keterbatasan institusi pendidikan untuk menghasilan teknaga kerja terampil di bidang TIK.
Sementara skor yang rendah untuk aspek kewirausahaan menggambarkan pemanfaatan teknologi digital yang masih rendah oleh pelaku usaha.
Co-Founder & Managing Partner, East Ventures, Willson Cuaca juga memaparkan adanya kesenjangan daya saing digital antara provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa dengan wilayah lain di Indonesia. Ketimpangan itu terlihat dari dominasi provinsi-provinsi di Pulau Jawa dalam daftar 10 provinsi dengan daya saing digital tertinggi. Namun yang mengejutkan, menurut Willson, adalah masuknya Provinsi Kalimantan Timur di jajaran top 10.
Provinsi DKI Jakarta menduduki posisi teratas dengan skor EV-DCI 79,7, jauh meninggalkan pemeringkat kedua, yaitu Provinsi Jawa Barat (55.0) dan provinsi-provinsi lainnya. Namun Provinsi Jawa Barat adalah provinsi dengan ketersediaan digital talent terbaik. Selain terbaik dalam hal keterampilan digital mahasiswa dan dosennya, provinsi ini pun paling baik dalam hal ketersediaan program studi terkait keterampilan digital.
Indeks yang merupakan hasil kerja sama tim riset East Ventures dan Katadata Insight Center ini juga mengungkap jenis-jenis pekerjaan yang rentan terhadap dampak digitalisasi maupun pekerjaan yang akan muncul di masa depan.
Panduan Bagi Startup dan Dunia
Pemetaan daya saing digital dari 34 provinsi yang ada di Indonesia ini dilakukan untuk memberikan semacam panduan untuk pengembangan ekonomi digital selanjutnya. “Kita akan sulit mengerjakan tanpa peta. Kita tidak bisa menembak dengan tepat sasaran,” jelas Willson Cuaca dalam kesempatan wawancara khusus di ajang IDE Katadata 2020.
“Tapi tujuan kami bukan agar tiap daerah membuat startup. Tujuannya adalah bagaimana agar service-service digital yang sudah terjadi di kota besar bisa di bawa ke kota-kota dan provinsi-provinsi yang lebih kecil. Sehingga literasi digital pun akan lebih merata. Dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa terwujud lewat keadilan digital,” tuturnya panjang lebar.
Berdasarkan peta daya saing digital tersebut, Willson dapat menyarankan agar startup-startup pemula sebaiknya masuk ke daerah-daerah dengan indeks daya saing digital yang tinggi dan potensi adopsi digitalnya tinggi. Sebaliknya, startup yang sudah besar, seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia disarankan untuk terus melebarkan sayap bisnisnya ke seluruh pelosok Nusantara.
“Ekonomi digital menjanjikan inklusivitas, pemerataan peluang ekonomi bagi seluruh penduduk Indonesia. Akan tetapi, Indonesia seringkali hanya dilihat dari perkembangan area tertentu saja seperti Jakarta. Padahal, masih banyak daerah lain dari Sabang hingga Merauke yang masih belum mengecap manfaat dari ekonomi digital tersebut. Dengan melibatkan mereka ke dalam perekonomian digital, Indonesia bisa mengubah bonus demografi menjadi dividen demografi. Mengubah potensi menjadi realisasi,” ujar Willson Cuaca.
Willson menuturkan bahwa East Ventures juga akan membawa indeks daya saing digital ini keluar agar potensi digital Indonesia diketahui masyarakat dunia. Dengan adanya data potensi digital ini, akan semakin banyak pula keputusan-keputusan investasi yang dapat dibuat dan semakin banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendorong perekonomian digital Indonesia.