Semakin lama ada semakin banyak orang yang memakai Facebook. Dalam laporan kinerjanya untuk kuartal-IV 2019, media sosial terbesar di dunia itu menyebutkan sudah memiliki 1,6 miliar pengguna aktif harian (daily active users, DAU). Artinya, sebanyak 1,6 miliar orang di seluruh dunia setiap hari rutin membuka Facebook.
Proporsi terbesarnya, sebanyak 641 juta, berasal dari wilayah Asia Pasifik yang turut mencakup Indonesia.
Kemudian, jumlah pengguna aktif harian Facebook di urutan kedua terbanyak berasal dari Eropa, sebesar 294 juta, disusul Amerika Serikat dan Kanada sebesar 190 juta.
Sebanyak 532 juta sisanya berasal dari belahan dunia lain. Sementara itu, untuk jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active users, MAU) Facebook secara keseluruhan mencapai 2,5 miliar pengguna pada kuartal-IV 2019.
Jumlah terbanyaknya lagi-lagi berasal dari wilayah Asia Pasifik yang mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan, sebagaimana dihimpun Social Media Today.
Sedangkan, wilayah Eropa hanya mencatat 394 juta pengguna aktif bulanan dan AS serta Kanada mencapai 248 juta pengguna. Namun, dalam laporannya Facebook tidak merinci pembagian jumlah pengguna yang berasal dari wilayah-wilayah dunia lain di luar Asia Pasifik, Eropa, serta AS dan Kanada.
Facebook menegaskan bahwa jumlah pengguna tersebut adalah jumlah murni para pengguna aplikasi Facebook dan tidak termasuk jumlah pengguna anak usahanya seperti Instagram atau WhatsApp.
Hapus Akun Palus
Facebook terus melancarkan kegiatan “bersih-bersih” di jejaringnya. Dalam laporan transparansi terbaru, perusahaan media sosial itu mengatakan telah menghapus sebanyak 3,2 miliar akun palsu dalam periode 6 bulan antara April hingga September 2019.
Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana Facebook melaporkan penghapusan sebanyak 1,5 miliar akun palsu.
Akun-akun palsu memang banyak bertebaran di Facebook. Saat ini pun, Facebook memperkirakan bahwa 5 persen dari 2,45 milar pengguna aktif bulanannya tak lain merupakan akun abal-abal.
Bersama dengan miliaran akun palsu tersebut, Facebook turut menghapus sebanyak 11,4 juta posting bernada ujaran kebencian.
Lagi-lagi, angkanya naik tajam dibanding periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar 5,4 juta.
Menariknya, dalam laporan transparansi terbaru, Facebook untuk pertama kalinya turut menyertakan kegiatan hapus-menghapus konten negatif di Instagram.
Disebutkan bahwa, dalam periode antara April hingga September 2019, Facebook menghapus lebih dari 1,2 juta konten bermuatan pornografi anak di Instagram, berikut 1,6 juta konten bertema bunuh diri atau menyakiti diri sendiri seperti dikutip CNBC.
Facebook memang secara rutin memberikan update soal implementasi Community Standards, yakni aturan yang menentukan konten mana saja yang dibolehkan di jejaring sosialnya.
Namun, meski rajin bersih-bersih, pengelola jejaring sosial terbesar di dunia ini tak luput dari kritik. Misalnya menyangkut sikap yang diambil terhadap iklan berbau politik.
Berbeda dari Twitter yang mengambil sikap tegas dengan sama sekali melarang iklan politik, Facebook masih membolehkan iklan semacam itu dengan alasan menjunjung prinsip kebebasan berekspresi.
Fitur Baru
Facebook diketahui tengah mempersiapkan sebuah fitur anyar yang akan menyajikan foto-foto populer pada linimasa pengguna.
Fitur bernama "Popular Photos" tersebut mengandalkan algoritma software untuk merangkum sejumlah foto dari teman dan pengguna lain.
Jika Anda rutin menggunakan Instagram, tampilan Popular Photos ini mirip dengan tab "Explore" yang ada pada halaman depan Instagram.
Melalui fitur tersebut, pengguna akan dapat masuk ke dalam mode layar penuh berisi foto-foto populer yang dirangkum Facebook sesuai dengan minat dan interaksi pengguna.
Fungsi ini sebenarnya sudah lebih dulu hadir untuk konten video di Facebook seperti dihimpun GSM Arena.
Selain merangkum foto, Facebook juga membatasi caption foto yang tertera di Popular Photos, yakni maksimal 65 karakter supaya tidak terlalu panjang.
Dengan demikian, pengguna Popular Photos tak akan terganggu oleh konten lain saat menggunakan fitur tersebut.
Pihak Facebook pun telah mengonfirmasi bahwa masa uji coba fitur Popular Photos sudah selesai.
Namun jejaring sosial ini tidak mengungkapkan rincian kapan fitur tersebut akan diluncurkan secara resmi.
Selain merilis fitur baru Facebook juga melakukan penyegaran logo perusahaan dengan desain baru yang lebih sederhana, awal bulan ini. Logo tersebut hanya terdiri dari kata "Facebook" yang ditulis dengan huruf kapital.
Logo ini nantinya bakal bisa dilihat di setiap layanan milik Facebook, menggantikan keterangan "from Facebook" yang sudah disisipkan di beragam aplikasinya sejak Juni lalu.