Find Us On Social Media :

Hadapi Virus Corona, Google Keluarkan Peringatan Keadaan Darurat 'SOS'

By Adam Rizal, Minggu, 2 Februari 2020 | 11:30 WIB

Google Maps

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan keadaan darurat global untuk penyebaran virus corona di China. Keputusan ini pun membuat Google menandai wabah virus corona itu sebagai keadaan darurat.

Google telah meluncurkan peringatan SOS atau SOS Alert untuk coronavirus sejak Jumat (31/1). Google menjalin kemitraan dengan WHO untuk memberikan informasi tentang bahaya virus corona dan tips aman agar tidak terjangkit wabah tersebut.

Ketika pengguna memasukkan keyword atau kata kunci "Coronavirus", "Novel Coronavirus", dan "2019 Novel Coronavirus" di mesin pencarian Google, maka akan muncul fitur SOS Alert. Di halaman tersebut, berisi berita tentang virus corona hingga informasi ter-update dari akun Twitter WHO.

Dari halaman dukungan Google, fitur SOS Alert hadir ketika terjadi krisis yang disebabkan beberapa faktor, seperti konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah, dan organisasi yang berwenang lainnya, serta dampak yang ditimbulkan.

"Pemberitahuan SOS bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam. Kami mengumpulkan konten yang relevan dan otoritatif dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Search, seperti penelusuran dan Maps," tulis Google.

Google juga memberikan bantuan dana sebesar 250 ribu dolar AS atau sekitar Rp 3,4 miliar kepada Palang Merah China. Selain itu, Google menjalankan kampanye internal untuk mengundang pengguna Google ikut menyumbang terkait penyebaran virus corona. Hingga Jumat (31/1), sudah terkumpul 800 ribu dolar AS atau Rp 11 miliar dari sumbangan pengguna.

Jumlah total korban meninggal akibat wabah virus corona atau novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) terus bertambah. Hingga 31 Januari, korban meninggal akibat virus ini totalnya mencapai 259 jiwa.

Dilansir Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China menyebut korban meninggal akibat bertambah 46 jiwa. Dengan rincian, 45 kematian di Provinsi Hubei dan 1 kematian di Kota Chongqing. Sementara itu, virus corona telah menginfeksi 11.791 orang di berbagai negara.

Beberapa perusahaan teknologi termasuk Google, Xiaomi, dan Apple telah menutup kantor serta toko ritel mereka di China sebagai respons terhadap wabah tersebut.

Situasi ini juga dapat berdampak pada acara Mobile World Congress (MWC) 2020 mendatang di Barcelona, Spanyol, di mana sejumlah perusahaan China diharapkan mengumumkan perangkat baru.