Perusahaan teknologi China, Qihoo 360 dan NoSugar Tech memperkenalkan platform 360 yang memungkinkan penggunanya memeriksa, apakah mereka bepergian dengan orang yang terinfeksi virus corona.
Dengan memasukkan tanggal perjalanan dan nomor penerbangan/kereta, pengguna dapat mengetahui orang yang terinfeksi virus corona di sekitar mereka.
Jika terbukti pernah berkontak fisik dengan penderita, aplikasi itu akan menyarankan penggunanya untuk dikarantina dan mencari bantuan medis.
"NoSugar Tech mengompilasi dan memverifikasi data publik secara manual dari berbagai sumber, seperti: stasiun televisi Pemerintah China dan media pemerintah, lalu digabungkan dengan kecerdasan buatan Qihoo 360 untuk memastikan keakuratan data," lapor SCMP.
Menurut laporan media setempat, lebih dari 21 juta orang menggunakan aplikasi 360 dalam dua hari sejak diluncurkan.
Di bawah kemitraan antara Qihoo 360 dan NoSugar Tech, pengguna dapat mengakses platform melalui aplikasi dan layanan 360, termasuk peramban dan aplikasi keamanan selulernya.
Peluncuran layanan itu dilakukan di tengah meledaknya wabah virs corona di Wuhan, di mana 9.776 kasus, dengan 213 korban jiwa hingga Jumat pukul 11.36 WIB.
Selain 360, beberapa perusahaan teknologi China juga menawarkan penggunaan teknologi AI tanpa biaya bagi pemerintah, lembaga medis, dan lembaga amal; seperti, AISpeech.
Startup itu membuat panggilan otomatis kepada penduduk dan mencatat tanggapan mereka.