Find Us On Social Media :

Banyak Celah Keamanan, Pria ini Bikin Kemacetan Palsu di Google Maps

By Adam Rizal, Rabu, 5 Februari 2020 | 17:00 WIB

Simon Weckert berhasil membuat kemacetan palsu di aplikasi peta Google itu dengan 99 ponsel pintar

Layanan peta digital Google Maps ternyata bisa dikelabui. Seorang seniman Amerika, Simon Weckert berhasil membuat kemacetan palsu di aplikasi peta Google itu dengan 99 ponsel pintar.

Weckert pun mengungkapkan cara peretasannya sangat mudah karena Google Maps punya banyak kelemahan keamanan yang bisa dieksploitasi dengan mudah. Kelemahan Google Maps terletak pada kekuatannya yang bergantung pada data crowdsourcing.

Crowdsourcing artinya pengumpulan data dilakukan lewat kumpulan data yang diambil dari sekelompok besar orang. Dalam kasus Google Maps, dari data lokasi yang diambil dari ponsel para pengguna yang sedang menyalakan aplikasi Google Maps.

Dalam menjalankan aksinya, dikutip Android Authority, Weckert menggunakan 99 ponsel yang ia taruh di gerobak sambil menyalakan navigasi Google Maps.

"(Sebanyak) 99 smartphone bekas dibawa menggunakan gerobak untuk membuat kemacetan palsu di Goole Maps. Dengan cara ini, sangat pungkin membuat jalanan yang ditandai warna hijau menjadi merah dan memengaruhi navigasi para pengendara sebenarnya. Karena mereka diarahkan untuk menggunakan rute lain agar tak terjebak kemacetan," tulis Weckert dalam blognya.

Banyaknya ponsel yang digunakan saat melintasi daerah yang sama, membuat GoogleMaps berasumsi kalay wilayah yang dilewati Weckert dengan gerobaknya tengah mengalami kemacetan.

Ponsel-ponsel bekasnya berhasil mengelabui Google Maps agar menandai jalan yang ia lewati dengan warna merah yang berarti terjadi kemacetan. Akibatnya, pengguna dialihkan ke rute lain meskipun jalanan tersebut sedang kosong. Kepada 9to5Google, Google berkomentar mereka berusaha membuat Google Maps seakurat mungkin.

Lebih lanjut, menurut Google mereka sudah bisa membedakan pengguna Google Maps yang menggunakan motor dan mobil di sejumlah negara. Namun belum bisa mendeteksi jika pengguna menggunakan gerobak.

"Saya bekerja untuk Google Maps dan saya cukup tahu sedikit bahwa cara ini [membuat kemacetan palsu] bisa dilakukan. Saya percaya ini mungkin," kata dia.

Sebelumnya, Google Maps mengakui telah memetakan jalan sepanjang lebih dari 16 juta kilometer di seluruh dunia. Layanan mesin pencari ini mengatakan peta gambar tersebut dapat diakses Street View dan setara dengan mengelilingi Bumi sebanyak 400 kali.

Google melalui Google Earth juga telah menangkap citra permukaan Bumi seluas 57,9 persen. Gambar-gambar tersebut mencakup area Bumi sebesar 98 persen.

Angka-angka ini menandai pertama kalinya Google merilis angka cakupan pemetaan Google Maps. Dengan jumlah pengguna bulanan hingga 1 miliar orang, Google Maps menjadi salah satu produk unggulan Google.