Find Us On Social Media :

Saat ini Smartphone Android Lebih Sulit Dibobol daripada iPhone

By Adam Rizal, Kamis, 6 Februari 2020 | 13:30 WIB

Ilustrasi keamanan Android

Saat ini smartphone dengan sistem operasi Android memiliki sistem keamanan yang lebih canggih. Bahkan, smartphone Android lebih sulit dibobol ketimbang iPhone.

Hal tersebut diketahui dari laporan seorang detektif di Amerika Serikat. Rex Kiser, detektif dari wilayah Texas, AS, mengakui bahwa saat ini smartphone Android memiliki sistem keamanan yang lebih kuat daripada sebelumnya.

Rex merupakan seorang ahli forensik digital yang bekerja di Kepolisian Fort Worth. Ia kerap melakukan pemeriksaan terhadap ponsel-ponsel milik pelaku kejahatan untuk kepentingan penyelidikan.

"Setahun lalu, kami tidak bisa meretas iPhone tetapi bisa membobol semua perangkat Android. Sekarang, ada banyak perangkat Android yang tidak bisa kami bobol," ujar Rex.

Menurut keterangan Rex, penegak hukum di Amerika Serikat saat ini menggunakan teknologi dari perusahaan bernama Cellebrite untuk membobol perangkat smartphone yang terenkripsi.

Perangkat iPhone yang semula sulit diretas pun kini dapat dibobol dengan mudah. Bahkan dengan teknologi tersebut, para penyelidik ini bisa mengakses sejumlah data seperti riwayat GPS, pesan, riwayat panggilan telepon, daftar kontak, hingga data dari aplikasi seperti Instagram, Twitter, dll.

Namun kini, teknologi tersebut tidak dapat bekerja sepenuhnya pada perangkat Android. Contohnya, teknologi dari Cellebrite tersebut tidak dapat memberikan akses penyelidik untuk melihat data GPS dan data media sosial yang ada di ponsel Google Pixel 2 dan Galaxy S9.

Dirangkum Gizmochina, ponsel Huawei yang semula diisukan memiliki celah keamanan yang besar, tidak dapat diretas dengan mudah oleh para penyelidik.

Perangkat Huawei P20 Pro yang dicoba diretas, tidak memberikan akses sedikit pun kepada penyelidik untuk mendapatkan data-data penting yang ada di dalam ponsel tersebut. Kendati demikian, bukan berarti perangkat Android sepenuhnya aman dan tidak dapat diretas. Para penyelidik ini tetap dapat mengakses sejumlah data penting meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama.