Find Us On Social Media :

Transaksi PSK Online di RI Paling Banyak di Twitter daripada Michat

By Adam Rizal, Sabtu, 8 Februari 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi transaksi PSK Online

Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) mengatakan bukan hanya aplikasi MiChat yang disalahgunakan untuk transaksi prostitusi online. Twitter dicatat sebagai tempat yang lebih marak digunakan untuk prostitusi online.

Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menanggapi setelah ada yang melibatkan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade yang berawal dari aplikasi MiChat.

"Itu [prostitusi online] tidak hanya MiChat, yang lebih banyak kami blokir di Twitter itu lebih banyak seperti open booking out atau BO dan prostitusi online," ujar pria yang akrab dipanggil Nando.

Nando mengatakan kemungkinan platform dijadikan ruang prostitusi online sangat terbuka. Ia mengatakan Kemenkominfo terus mengawasi konten-konten prostitusi online yang masuk ke dalam konten negatif. Ia mengatakan pengembang aplikasi ini menuruti perintah pemerintah apabila diminta untuk memblokir suatu akun yang ketahuan menyebarkan konten ilegal.

"Kami mengawasi konten di dalamnya, mereka taati. Ketika kami minta akun tertentu untuk diblokir, mereka (pengembang) blokir. Upaya itu yang kami lihat aplikasi masih patuh ke pemerintah," kata Nando.

Kemudian, Nando mengatakan MiChat hanya dijadikan sebagai ruang perkenalan antara Andre dengan PSK yang hendak ia jebak. Transaksi lebih lanjut dilakukan di platform lain.

Nando mengatakan MiChat mematuhi seluruh aturan di UU ITE termasuk penyebaran konten negatif. Pasalnya Michat tidak memiliki fitur yang mendukung penyebaran konten negatif. Dalam hal ini yang bersalah adalah pengguna yang menjadikan platform perpesanan menjadi platform transaksi prostitusi online.

"Ini lebih ke praktiknya pengguna dan yang menyalahgunakan untuk kepentingan tertentu untuk prostitusi online," ujar Nando.

PSK berinisial NN sebelumnya kepada media mengaku dijebak dalam penggerebekan prostitusi online. Kapolda Sumbar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto sementara itu mengatakan penggerebekan dilakukan atas laporan Andre Rosiade.

Bayu bahkan mengungkap Andre sengaja memesan NN lewat aplikasi pesan singkat. Tindakan itu sengaja dilakukan untuk ikut serta memberantas prostitusi online di Padang.