Find Us On Social Media :

Startup Kecerdasan Buatan Asal RI Ini Dapat Suntikan Dana Rp274 Miliar

By Rafki Fachrizal, Jumat, 21 Februari 2020 | 15:45 WIB

Ilustrasi Artificial intelligence

Eureka AI, startup penyedia solusi berbasis teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan) mengumumkan bahwa telah mendapatkan pendanaan baru yaitu Seri B dengan nilai USD20 juta (sekitar Rp274 miliar).

Pendanaan ini dipimpin oleh investor besar seperti Gobi Partners, Apis Partners, Riyad Taqnia Fund, dan MEC Ventures.

Selain itu, investor lain yang turut mendukung putaran pendanaan ini di antaranya GDP Ventures, Pacific Bridge, Cianna Capital, dan SG Innovate.

“Kami sangat senang memiliki sekelompok investor dari institusi global terkemuka bergabung dengan kami,” ujar Benjamin Soemartopo selaku CEO Eureka AI, dikutip dari situs resmi Eureka AI (21/2).

Semua investor yang telah berpartisipasi tersebut tentunya menambah portfolio daftar investor Eureka AI, setelah sebelumnya disuntik dana oleh Softbank hingga East Ventures.

Baca Juga: Gelora.id: Hadirkan Cara Praktis untuk Reservasi Lapangan Olahraga

Terkait penggunaannya sendiri, pendanaan ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan produk-produk baru dan memperluas ekspansi bisnis ke negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Lebih lanjut, Eureka AI merupakan startup yang berdiri sejak tahun 2017 dan berbasis di Jakarta

Salah satu solusi yang dikembangkan oleh Eureka AI adalah platform analisis AI bernama Spectrum.

Solusi ini memungkinkan operator seluler dapat bermitra dengan perusahaan untuk menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan dalam rangkaian produk di seluruh audiens, risiko, mobilitas, intelijen dan aktivitas pasar.

Solusi dari Eureka AI sendiri saat ini sudah dapat diterapkan di berbagai industri termasuk perbankan, asuransi, transportasi, ritel, dan telekomunikasi.

Tercatat, hingga kini Eureka AI telah bekerja sama dengan banyak operator seluler besar dan 2.000 perusahaan di daftar Forbes yang ada di wilayah Asia, Timur Tengah, Eropa, dan AS.

Baca Juga: Myrobin: Jembatani Para Pelamar Kerja dengan HRD di Perusahaan