Samsung Electronics Indonesia baru saja meluncurkan lini flagshipnya dalam Samsung Galaxy S20 Series di Jakarta.
Namun, ada perbedaan spesifikasi Samsung Galaxy S20 Series yang beredar di Indonesia jika dibandingkan dengan versi globalnya yang meluncur di San Francisco, bulan lalu.
Paling mendasar, perbedaan bisa ditemukan pada komponen chipsetnya. Sekadar informasi, trio Samsung Galaxy S20 yang dijual di Tanah Air menggunakan prosesor Exynos 990.
Sedangkan versi globalnya dipersenjatai chipset terkuat Qualcomm saat ini, Snapdragon 865.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?. Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, punya jawabannya.
"Jadi setiap Samsung mengeluarkan produk, selalu melihat kebutuhan konsumen dan peraturan yang berlaku di negara-negara yang menjual produk Samsung," kata Denny. "Untuk pasar Indonesia, kenapa tidak pakai Snapdragon 865, itu karena infrastrukturnya belum siap. Soalnya, prosesor tersebut sudah mendukung jaringan 5G. Sementara di Indonesia sendiri belum ada," imbuh pria berkacamata tersebut.
Meski begitu, Denny mengatakan bahwa pengguna Samsung Galaxy S20 tidak usah meragukan kemampuan prosesor Exynos 990 karena diklaim memiliki kinerja moncer yang tidak jauh berbeda dengan Snapdragon 865.
"Kemampuan Exynos 990 sangat baik. Meski yang masuk ke sini belum ready 5G, tapi kecepatan downloadnya bisa sampai 2 Gbps, tergantung providernya," pungkasnya.
Selaras dengan pernyataan Denny, Exynos 990 memang dikenal responsif untuk menggerakan ponsel. Pasalnya, chipset buatan Samsung ini dibangun dengan arsitektur 7nm yang bisa dipacu clockspeed maksimal 2,7 GHz.