Samsung Indonesia mengklaim telah menguasai lebih dari setengah dari pangsa pasar ponsel premium di Indonesia walaupun digempur hape-hape China yang menawarkan harga lebih terjangkau.
“Kami mengakhiri 2019 dengan 67 persen pangsa pasar premium,” ujar IT & Mobile Vice President Samsung Electronics Indonesia, Bernard Ang, dalam presentasi peluncuran Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip di Jakarta.
Usai acara, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Denny Galant menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan pangsa pasar di Indonesia pada keseluruhan tahun 2019.
Namun, dia tidak bersedia mengungkapkan lembaga pasar internasional yang melakukan riset tersebut. Dia enggan mengungkapkan seri premium mana saja yang berkontribusi pada angka tersebut.
Lebih lanjut, saat ditanya soal pangsa pasar tahun 2019 dibanding tahun sebelumnya, secara singkat Denny menjawab “Kurang lebih sama, stabil.”
Sementara itu, sejumlah laman asing mengabarkan bahwa pre-order flagship Samsung terbaru, seri Galaxy S20, diprediksi turun jauh lebih rendah dibandingkan pendahulunya, Galaxy S10.
Terkait kabar tersebut, Denny mengatakan bahwa pre-order Galaxy S20 di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan Galaxy S10.
“Namun untuk hasil penjualannya unit enggak bisa kami sebutkan, namun intinya lebih baik dari penjualan pre-order dari Galaxy sebelumnya yaitu S10,” kata Denny.
Sebelumnya, Samsung Electronics Indonesia telah membuka pre-order Galaxy S20 pada 12 Februari hingga 23 Februari 2020.
“Untuk konsumen yang melakukan pre-order mereka sudah mulai bisa melakukan pick up besok tanggal 5 Maret. Untuk penjualan perdana atau launch di tanggal 6 Maret,” Denny menambahkan.
Samsung Galaxy S20 Series hadir dalam tiga seri yaitu Galaxy S20 yang dibanderol seharga Rp12,999 juta, Galaxy S20+ yang ditawarkan dengan harga Rp14,499 juta, dan Galaxy S20 Ultra yang dijual dengan harga Rp18,499 juta.