Wabah virus corona merebak membuat harga masker dan hand sanitizer gila-gilaan. Fenomena itu juga terjadi di toko online Indonesia.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin akan memberikan sanksi tegas bagi mitranya yang terbukti menaikkan harga jual di luar batas kewajaran untuk produk masker dan hand sanitizer.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin akan memberikan sanksi tegas bagi mitranya yang terbukti menaikkan harga jual di luar batas kewajaran untuk produk masker dan hand sanitizer.
"Ya kalau naiknya sampai tinggi (masker dan hand sanitizer), kita bisa keluarkan dari platform kita (Bukalapak)," tegas nya di Gedung Sate, Bandung.
Dia mengatakan, telah melakukan sejumlah tindakan preventif terhadap para mitra bisnisnya. Seperti memberikan imbauan kepada penjual untuk tidak menaikkan harga.
Namun, pihaknya mengaku belum satu pun memberikan sanksi bagi mitranya karena masih di anggap bersikap kooperatif.
Selain itu, pihaknya juga belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut, terkait adanya indikasi dari oknum mitra Bukalapak yang menjual masker dan sanitizer melebihi batas kewajaran.
Polda Jawa Tengah mengungkap kasus penimbunan 4.000 Masker di Semarang yang berjualan Lewat situs online.
Di mana, pelaku penimbunan masker di Semarang bertambah. Setelah menangkap Kurniawan (45) warga Semarang Timur dan Merriyati (24).
Selain itu, Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jateng memeriksa satu orang penimbun masker dan antiseptik gel di Semarang yakni Mihong (24). Total yang dalam pemeriksaan sudah tiga orang. Polisi masih memburu pelaku lainnya.
"Kegiatan transaksi melalui online itu menjadi dasar kami melakukan penggrebekan tadi malam. Tapi kita kembangkan dulu pemeriksaannya, ada kemungkinan banyak pelaku lain yang menimbun," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Polda Jateng, Rabu (4/3).