Find Us On Social Media :

DevOpsDays Jakarta 2020, Ajang Kupas Tuntas Praktik DevOps

By Liana Threestayanti, Kamis, 12 Maret 2020 | 18:30 WIB

Ajang DevOpsDays Jakarta kembali digelar di Jakarta tahun ini dan mengupas beragam topik menarik seputar software development dan IT infrastructure operations.   

Maraknya transformasi digital dewasa ini membuat praktik DevOps juga kian diminati.  Ajang tahunan DevOpsDays Jakarta yang merupakan bagian dari rangkaian konferensi teknologi berskala internasional ini berupaya menjawab kebutuhan para profesional teknologi maupun bisnis dalam menerapkan praktik-praktik DevOps.

Berlangsung pada tanggal 5, 9, 10, 11, dan 12 Maret, DevOpsDays Jakarta 2020 tersebut dikemas dalam format seminar teknologi, workshop, dan turnamen Secure Code Warrior Competition. Puncak acaranya berupa live conference yang disiarkan dari BRI Corporate University, Universitas Indonesia, dan Universitas Bina Nusantara.

Jakarta telah tiga kali menjadi tempat perhelatan DevOpsDays dengan jumlah peserta yang terus bertambah. Pada tahun 2018, ajang ini menarik minat 270 peserta dan DevOpsDays 2019 dihadiri lebih dari 520 orang. Hal ini tentu tak lepas dari upaya roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia yang dilakukan oleh komunitas DevOps Indonesia untuk memperkenalkan praktik DevOps.

DevOpsDays menghadirkan banyak pembicara untuk membahas DevOps dari berbagai aspek, seperti aspek sekuriti, teknologi terkini pendukung DevOps, dan penerapannya di berbagai industri.  

Perjalanan DevOps BRI

Sebagai salah satu pembicara di acara puncak DevOpsDays Jakarta 2020, Direktur Digital, Teknologi Informasil dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo, memaparkan perjalanan BRI dalam mengadopsi DevOps. Indra Utoyo menyebutkan bahwa adopsi DevOps merupakan salah satu upaya BRI untuk mengejar kecepatan transformasi digital.

“Isu sebenarnya bukan masalah disrupsi karena disrupsi sudah menjadi sesuatu yang normal. Yang jadi masalah adalah kecepatan disrupsi itu sendiri. Dan kecepatan ini yang membuat kita jadi nervous,” ungkapnya. DevOps menjadi salah satu cara bagi BRI untuk meraih kecepatan dan layanan berkualitas.

Bank BRI memulai perjalanannya di dunia DevOps sejak tahun 2018 dengan terlebih dahulu menyiapkan kebijakan tentang agile development dan pelatihan agile di lingkungan organisasi TI. Di tahun berikutnya, prioritas BRI adalah menyiapkan tools dan kolaborasi. Dan tahun 2020 ini bahkan BRI sudah mengadopsi single organisation untuk tim DevOps-nya. Indra Utoyo menjelaskan bahwa pada tahun ini Bank BRI juga sudah bergerak ke arah DevSecOps.

Operations Yang Kerap Terlupakan

Tak kalah menariknya adalah pembahasan sisi service operations yang kerap terlupakan. “Mungkin yang banyak diceritakan kepada teman-teman semua pada meetup session adalah dari sisi engineering software development,” ujar Setiasmo Samami, IT Operation & Infrastructure, Security and Service Delivery Management Head - (S-EVP), BTPN. Padahal, setelah software atau aplikasi dirilis, adalah tugas Service Operations untuk menjaga agar pelanggan yang menggunakan aplikasi tetap happy.

Setiasmo mengungkapkan bahwa tantangan di sisi operations juga berubah saat perusahaan bertransformasi digital. “Bayangkan, ketika aplikasi Jenius diluncurkan, yang menjadi agen customer service bukan lagi mereka yang di help desk atau contact center tapi CEO kami sendiri!” katanya. Inilah mengapa tim operations kini menerapkan cara-cara yang lebih preventif dalam mencegah terjadinya insiden. BTPN juga membangun sistem robotic monitoring agar tim operations bisa lebih awal mengetahui potensi insiden yang akan terjadi.

Selain itu, tim Service Operation juga menerapkan strategi bimodal untuk mendukung divisi yang dituntut untuk terus berinovasi dan divisi yang bertugas menjaga sistem legacy. Namun dengan dua tekanan yang berbeda ini, menurut Setiasmo Samami, justru menghadirkan peluang bagi timnya untuk bertransformasi.

Ada tiga hal yang dibagikan Setiasmo Samami terkait perubahan-perubahan yang terjadi di tim Service Operations terkait penerapan praktik DevOps. “Pembelajaran kami adalah kami harus memiliki kecepatan yang sama dengan sisi inovasi. Kedua, operations harus melakukan automasi,” jelasnya. Dan yang ketiga, yang terpenting adalah tim Service Operation harus mengadopsi mindset sebagai service provider.