Sebagai pusat wabah virus corona, pemerintah Wuhan, China berjuang keras mengurangi jumlah kasus penularan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan robot untuk membantu tenaga medis melayani pasien terjangkit. Tenaga medis seperti dokter dan perawat menjadi garda terdepan dalam menangani fenomena novel coronavirus yang sudah merebak ke negara di berbagai belahan dunia.
Untuk itu, menggunakan robot dinilai menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi interaksi manusia sehat dengan pasien COVID-19.
Robot yang didukung teknologi 5G itu mampu melakukan berbagai tugas medis, mulai dari mengukur suhu pasien hingga mengantarkan makanan. Robot perawat tersebut disumbang oleh perusahaan teknologi CloudMinds. Proyek yang dilakukan di rumah sakit Wuchang ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah Hubei dan Akademi Ilmu Pengetahuan China. Sebanyak 12 robot dari CloudMinds kini sedang merawat 200 pasien terjangkit virus SARS-CoV-2 sejak 7 Maret.
Robot-robot itu mampu bergerak mirip manusia, dan berpakaian hazmat. Selain membantu dokter, robot perawat akan digunakan untuk mengumpulkan seprai bekas dan membuang limbah medis. Kinerja mereka pun dinilai cukup efektif.
Tak hanya berfungsi melayani kebutuhan pasien, keberadaan robot juga bakal memungkinkan dokter untuk membaca tanda vital pasien dari jarak jauh sehingga mengurangi paparan terhadap virus corona.
Mereka juga memiliki kemampuan navigasi sehingga bisa berjalan dan menghindari halangan pada saat berjalan secara otomatis.
Lebih dari 3.000 petugas medis telah terinfeksi virus corona sejak wabah itu muncul di ibu kota Wuhan pada pertengahan Desember 2019.
Jumlah kasus COVID-19 di China kini sudah mencapai lebih dari 80.932 pasien, dengan 3.172 jiwa di antaranya meninggal dunia dan 62.888 pasien dinyatakan sembuh per Kamis (12/3) sore.