Find Us On Social Media :

Israel Gunakan Teknologi Anti Terorisme untuk Cegah Penyebaran Corona

By Wisnu Nugroho, Senin, 16 Maret 2020 | 10:26 WIB

Israel akan memanfatkan teknologi anti-terorisme untuk mencegah penyebaran Corona

Wabah Corona yang melanda dunia memaksa banyak negara melakukan pendekatan ekstrim. Contohnya melakukan lockdown alias penutupan seluruh negara seperti yang dilakukan Italia dan Spanyol.

Pendekatan ekstrim lainnya dilakukan Pemerintah Israel. Seperti dikemukakan Benjamin Netanyahu, PM Israel, pemerintahannya akan memanfaatkan teknologi anti-terorisme untuk melacak lokasi dan pergerakan warganya. Pelacakan dilakukan untuk semua orang yang pernah berdekatan dengan pasien yang positif tertular virus Corona.

“Kami segera menggunakan teknologi anti-terorisme demi mencegah penyebaran Corona,” ungkap Netanyahu. Netanyahu menyebut, hal ini terpaksa dilakukan untuk “menemukan musuh tak terlihat”.

Penggunaan teknologi anti-terorisme salah satunya dilakukan untuk melacak pergerakan warga Israel melalui posisi smartphone-nya. Contohnya jika warga A positif terdeteksi tertular virus Corona, maka Pemerintah Israel akan menelusuri pergerakan warga tersebut beberapa hari ke belakang. Data itu kemudian dicocokkan dengan data warga Israel yang terdeteksi berdekatan dengan pasien A tersebut.

Netanyahu menyebut, cara yang sama telah dilakukan Pemerintah Taiwan, dan terbukti berhasil menekan penyebaran wabah Corona.

Akan tetapi, cara ini menuai kontroversi tersendiri. Pasalnya, pendekatan ini berpotensi melanggar hak privasi warga, yang seharusnya tidak boleh dimata-matai oleh pemerintahnya sendiri. “Saya cukup terganggu dengan rencana ini. Saat ini kita memang berada dalam kondisi genting, namun cara ini berpotensi melanggar hak warga,” ungkap Avner Pinchuk, pemerhati hak asasi manusia seperti dikutip dari Reuters.

Karena menyangkut hak pribadi warga, rencana Netanyahu ini masih harus mendapat persetujuan dari Justice Ministry Israel. Namun Netanyahu meyakini, langkah ini akan disetujui. “Selama ini saya selalu menghindari penggunaan teknologi ini untuk warga sipil. Namun saat ini, tidak ada cara lain,” ungkap Netanyahu.

Pemerintah Israel sendiri telah melakukan banyak cara untuk mencegah penyebaran virus ini, seperti meliburkan sekolah atau mengisolasi mereka yang baru bepergian dari luar negeri selama dua minggu. 

Israel saat ini telah mengidentifikasi 193 pasien positif Corona tanpa korban jiwa.