Pandemi virus corona membuat manusia di seluruh dunia sepakat untuk hidup sehat. Saling menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan setiap sesudah melakukan apapun.
Pada hari ini, (20/3), Google Doodle ikut mengkampanyekan kegiatan cuci tangan dengan menampilkan sosok dokter Ignaz Semmelweis.
Dokter Hongaria keturunan Jerman ini diketahui sebagai pelopor antiseptik. Ia yang menemukan manfaat medis dari mencuci tangan.
Hal itu disampaikan oleh dokter Ignaz Semmelweis pada 20 Maret 1847 saat ia bekerja di Klinik Obstetri Pertama Rumah Sakit Umum Wina karena saat itu tingkat kematian di bangsal dokter tiga kali lebih tinggi daripada tingkat kematian di bangsal bidan.
Dokter Ignaz Semmelweis kemudian menulis sebuah buku mengenai penemuannya yang berjudul Die tiologie, der Begriff und die Prophylaxe des Kindbettfiebers (Etiologi, Konsep dan Profilaksis Demam Puerperal).
Pada 1861, dokter Ignaz Semmelweis mengalami gangguan-gangguan kejiwaan. Ia juga mengalami depresi dan sering melamun.
Setelah mendapatkan kritik negatif dari luar negeri, Semmelweis menghujat orang-orang yang menyerangnya.
Pada pertengahan tahun 1865, perilakunya mulai mengesalkan dan mempermalukan rekan-rekannya, dan ia juga mulai mabuk-mabukan. Akibatnya, pada tahun yang sama, Semmelweis dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
Di sanalah dokter Ignaz Semmelweis meninggal dunia akibat piaemia pada umur 47 tahun setelah dipukuli hingga mati oleh para penjaganya 14 hari setelah ia dimasukkan ke institusi tersebut.