Menyusul wabah virus corona dan kebijakan work from home yang diambil untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, Komisi Eropa meminta Netflix menurunkan kualitas layanan video on-demand-nya.
Para operator di Eropa menjamin bahwa jaringan dan layanan konektivitas yang mereka berikan mampu melayani jutaan pengguna tambahan yang ingin bekerja dari rumah. Namun ada kekhawatiran terjadi penggunaan yang berlebihan sehingga jaringan internet di Eropa berpotensi mengalami gangguan.
Komisioner Eropa untuk internal market, Thierry Breton, mengatakan telah menghubungi CEO Netflix, Reed Hastings. Seperti dikutip dari Computer Weekly, ia meminta penyedia layanan video on demand tersebut tidak lagi menyiarkan konten dalam format high definition (HD) dan menggantinya dengan standard definition (SD), jika memang HD tidak dibutuhkan. Dan dikabarkan bahwa CEO Netflix juta telah menyetujuai permintaan Komisi Eropa tersebut.
Operator telekomunikasi di Spanyol, seperti Movistar, Orange, Vodafone, Grupo Masmovil dan Grupo Euskaltel, menyebutkan adanya ledakan traffic pada jaringan internet dalam beberapa hari terakhir. Dan meskipun infrastruktur serat optisnya terdepan di Eropa, demikian pula dengan jaringan mobile-nya, para operator berharap pelanggannya dapat menggunakan internet secara rasional dan bertanggung jawab. Dengan demikian seluruh stakeholder dapat memastikan semua orang dapat mengakses internet di saat skenario kerja dan belajar dari rumah harus dilakukan, dan mungkin untuk beberapa minggu ke depan. Sementara itu, penyedia jaringan internet dan telekomunikasi di Inggris cukup percaya diri dengan kekuatan jaringannya.
Kalau di Eropa, penggunaan jaringan internet meningkat untuk video streaming. Di AS, menurut data yang dirilis oleh Verizon pada tanggal 18 Maret lalu, peningkatan traffic pada jaringan adalah akibat gim daring. Peningkatan penggunaan untuk video sebesar 12% per minggu, sementara penggunaan untuk gim melonjak hingga 75%, dan penggunaan untuk VPN naik 34%.
Di Indonesia sendiri, para operator, seperti Indosat, Telkomsel, XL Axiata, dan Tri telah menyatakan kesiapan dari sisi kapasitas jaringan jika ada kenaikan trafik dan kesiapan tim teknis di lapangan dengan tetap memerhatikan aspek keamanan dan kesehatan tim.