Find Us On Social Media :

Gara-gara Wabah Corona, Orang Takut Naik Transportasi Online

By Adam Rizal, Kamis, 26 Maret 2020 | 15:00 WIB

Ilustrasi Grab dan Uber

Transportasi online memang sudah menjadi salah satu bagian dalam kegiatan sehari-hari. Untuk kamu yang tinggal di kota-kota metropolitan tentunya penggunaan layanan ini bukan lah sesuatu yang baru.

Para pekerja lintas kota juga tak sedikit yang menggunakan jasa ini untuk memobilisasi kegiatannya. Namun, beberapa hari belakangan ini, tampaknya jasa layanan tranportasi online sedang tidak dilirik oleh pengguna.

Alasannya jelas karena adanya kebijakan untuk bekerja di rumah atau work from home. Proses tersebarnya virus secara cepat membuat beberapa negara bahkan menetapkan status lockdown.

Saat ini, sudah ada 417.663 orang di dunia yang terjangkit oleh virus yang sudah menjadi pandemi tersebut. Dampaknya tentunya dirasakan oleh para pengemudi transportasi online yang mengalami penurunan pendapatan.

Melansir CNET, Cars.com telah melakukan penelitian terhadap 3.021 orang (pengguna). Dari hasil penelitian tersebut tampak hasil yang cukup signifikan.

Ada 93% orang menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi walaupun itu adalah sepeda motor. Sementara, sekitar 40% responden mengatakan bahwa mereka saat ini lebih jarang menggunakan layanan transportasi online.

Mereka beralasan bahwa dengan menggunakan tranportasi online saat ini memiliki banyak risiko. Seperti yang kita tahu bahwa standar kebersihan mobil dari para pengemudi tentu berbeda-beda.

Hal tersebut jelas sekali terkait ketakutan mereka dengan penyebaran Covid-19 yang saat ini menyebar. Kembali mengutip dari CNET, para responden yang disurvei ternyata hampir 20% belum memiliki kendaraan pribadi yang saat ini sedang memperimbangkan untuk melakukan pembelian.

Dari hasil tersebut, sekitar 40% melakukannya karena mereka tidak lagi ingin mengambil angkutan umum. 28% lainnya beralasan bahwa mereka tidak percaya kebersihan mobil orang lain.