Semua aplikasi sudah berbasis web dan mobile, serta sudah implementasikan teknologi yang dibutuhkan untuk WFH, Jasa Raharja tak alami kendala untuk mendukung kerja di rumah.
Kebijakan Work From Home (WFH) atau kerja di rumah mau tak mau harus diterapkan oleh perusahaan, menyusul himbauan pemerintah untuk melakukan social distancing akibat wabah COVID-19.
PT Jasa Raharja (Persero) tentu bukan pengecualian. Sebagai BUMN yang ditunjuk pemerintah sebagai penyelenggara asuransi sosial, Jasa Raharja harus siap melayani setiap korban kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan angkutan umum di wilayah manapun di seluruh Indonesia.
Sementara itu, tiap harinya Jasa Raharja juga harus menangani proses pembayaran ribuan premi asuransi yang dipungut dari para pemilik kendaraan bermotor (berupa Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)) di lebih dari 1000 kantor Samsat dan dari penyelenggara jasa transportasi.
"Sesuai anjuran dari Bapak Presiden, WFH dilakukan dengan seminimal mungkin ada di kantor, sedangkan untuk pelayanan publik kami ikut kebijakan Gubernur di masing-masing provinsi," kata Tri Haryanto , S.Kom., M.Kom, Kepala Divisi ICT, PT Jasa Raharja.
Terkait pelayanan publik, Tri mencontohkan kantor di Solo yang harus sepenuhnya menerapkan kerja di rumah karena status KLB yang sudah ditetapkan oleh Pemkot Solo.
Beruntung Jasa Raharja sudah sejak lama mengimplementasikan teknologi-teknologi yang dapat mendukung karyawannya bekerja di rumah atau di mana saja. Sehingga, menurut Tri, tidak ada masalah di sisi TI maupun kebijakan organisasi.
"IT tidak masalah karena hampir seluruh aplikasi sudah web-based dan mobile," imbuhnya.
Untuk menunjang kolaborasi, Jasa Raharja menggunakan aplikasi video conference dan content sharing Polycom dan Zoom. "Keduanya sudah kami pakai sejak lama dan kami pakai sesuai kebutuhan saja," jelas Tri Haryanto.
BUMN yang menyelenggarakan asuransi sosial dan asuransi wajib ini sudah mengimplementasikan video conferene server atau Multiple Control Unit (MCU) Polycom. Sedangkan untuk yang berbasis cloud, Jasa Raharja mengandalkan Zoom.
Contoh lain adalah monitoring dan pengelolaan project-project di lingkungan TI juga sudah berbasis aplikasi, yaitu menggunakan aplikasi Trello.
Sedangkan untuk aplikasi atau software bisnis yang biasanya berjalan secara lokal, seperti ERP, Jasa Raharja menggunakan VPN client agar staf tetap bisa terhubung ke software tersebut.
Bagi Jasa Raharja, tantangan terbesar saat menyediakan infrastruktur teknologi untuk kerja di rumah atau di mana saja adalah keamanan. "Dan kami memanfaatkan kolaborasi dengan principle terkait tantangan ini," jelas Tri Haryanto.