Find Us On Social Media :

Makin Mahal, Ini Alasan Realme Naikkan Harga Hape di Indonesia

By Adam Rizal, Jumat, 27 Maret 2020 | 11:30 WIB

Realme C3

Vendor smartphone asal China, Realme, mengonfirmasi bahwa perusahaan telah menaikkan beberapa ponsel Realme yang telah dipasarkan di Tanah Air.

Kenaikan harga ini diungkapkan oleh Public Relations Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca.

Menurut Krisva, kenaikan harga ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belakangan ini memang kurang stabil, kemungkinan imbas wabah virus corona yang terus "menginfeksi" sejumlah sektor industri.

"Karena dampak dari kondisi global yang tidak stabil baru-baru ini, biaya bahan baku, rantai pasokan, logistik dan biaya lainnya telah mengalami kenaikan, sementara nilai tukar USD-IDR juga mencapai rekor terendahnya," ujar Krisva.

"Untuk itu, Realme menaikkan harga beberapa produk kami. Namun, harga baru yang kami tetapkan masih jauh lebih rendah dari harga peluncuran resmi produk-produk tersebut," imbuhnya.

Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Vava ini tidak menjelaskan produk Realme apa saja yang harganya ditingkatkan. Ia hanya mengatakan bahwa "hampir seluruh" produk Realme memang akan mengalami kenaikan harga.

Pantauan KompasTekno di toko resmi Realme di Tokopedia dan Shopee, sejumlah ponsel Realme memang mengalami peningkatan harga. Realme C3 (3 GB/32 GB), misalnya, kini dibanderol dengan harga Rp 1,9 juta untuk varian RAM 3 GB dan memori internal 32 GB. Harga tersebut lebih mahal Rp 200.000 dari harga peluncuran pada Februari lalu dengan banderol Rp 1,7 juta.

Ada juga Realme 5i (4 GB/64 GB) yang kini dijual dengan harga Rp 2,2 juta, lebih mahal Rp 200.000 pula dibanding harga resmi yang pada Januari lalu yang dipatok di angka Rp 2 juta.

Meski ada kenaikan harga, peminat ponsel Realme agaknya tak perlu khawatir jika akan membeli produk dari perusahaan sub-brand Oppo ini di kemudian hari.

Sebab, Krisva turut mengatakan bahwa pihaknya bakal mengikuti perkembangan situasi terkini terkait kondisi global yang menyebabkan harga di sejumlah segmen produk tadi meningkat.

"Kalau (ditanya) sampai kapan, itu tergantung perkembangan kondisi sekitar. Kami pasti akan cepat menyesuaikan diri (harga)," pungkasnya.