Gojek Indonesia memperbaharui standar pengiriman barang dan makanan tanpa kontak fisik (contactless).
Kebijakan ini berlaku antara pengantar dengan penerimanya. Upaya ini sebagai salah satu langkah perusahaan meamastikan tidak menjadi pembawa virus corona atau Covid-19.
CO-CEO Gojek Indonesia Andre Soelistyo menuturkan sejumlah layanan telah dirilis guna menyesuaikan kondisi penyebaran virus corona ini. Gojek juga telah melakukan kampanye menjaga jarak atau social distancing. Termasuk dalampengiriman makanan dan barang tanpa kontak melalui sistem pembayaran Gopay.
"Kami sudah kerjakan banyak inisiatif di para pengguna juga pakai kampanye social distancing, contactless food and package sama menggunakan Gopay. Banyak langkah preventif yang kami lakukan," katanya.
Selain itu, Gojek pun mengedukasi para penjual dalam layanan Go-food agar tetap menjaga kesehatan dan melakukan pembuatan dan pengemasan makanan secara higenis sehingga dapat menjamin kebersihannya.
Dengan demikian, aktivitas ekonomi dapat terus berjalan sehingga menciptakan lebih banyak pemesanan secara online baik makanan, pengiriman barang, maupun berbelanja (grocery).
Dia mengakui pengiriman makanan atau food delivery saat ini dapat menjadi tumpuan pendapatan bagi mitra pengemudi. Pasalnya aktivitas lain yakni transportasi tengah mengalami tekanan karena anak sekolah dan para pekerja beraktifitas dari rumah.
"Masalah penurunan masih sangat fluktuatif. Minggu lalu masih tahan, yang tutup baru sekolah, sekarang kantor tutup jadi ada penurunan lagi. Angkanya masih fluktuatif," jelasnya.
Saat yang sama, aktivitas pengiriman naik. Baik aktivitas belanja karena ada layanan Go-mart, layanan pesan antar makanan Go-Food, serta pengiriman barang Go-send . Selain itu, aktivitas pembayaran tagihan secara online pun meningkat.
Namun, dia menegaskan belum dapat menyebutkan berapa besaran kenaikan serta penurunan yang diakibatkan dari berbagai antisipasi virus corona angkanya masih terus bergerak.